REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam, dr Iman Firmansyah, menyebutkan, dengan meminimalisasi kontak dengan nyamuk saat mudik maka dapat mencegah penularan penyakit malaria. "Minimalisasi kontak dengan nyamuk saat mudik itu dapat mencegah penularan penyakit malaria," kata dr Iman dalam diskusi mengenai cara pencegahan penularan malaria saat mudik yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (12/4/2023).
Iman mengatakan, pencegahan bisa dimulai dengan tidak keluar mudik pada malam hari. Adapun jika terpaksa, harus dengan mengenakan pakaian lengkap yang menutupi tubuh. Selain itu, dengan menggunakan cairan anti nyamuk ketika mudik juga dapat meminimalisasi adanya kontak dengan nyamuk.
"Tutup pintu dan jendela ketika malam hari serta tidur menggunakan kelambu ketika di kampung halaman juga efektif meminimalisasi kontak dengan nyamuk," kata dokter yang praktik di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta itu.
Dia menegaskan, faktor terpenting dari penularan virus Malaria adalah adanya parasit Plasmodium dan gigitan nyamuk Anopheles. Jika tidak ada salah satunya, penularan penyakit malaria tidak akan terjadi.
Adapun jenis-jenis parasit Plasmodium yang bisa menyebabkan malaria adalah Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, Plasmodium knowlesi, dan Plasmodium falciparum. Jenis terakhir merupakan parasit Plasmodium yang paling parah dan bisa menyebabkan kematian bagi penderitanya, kata dia.
"Malaria menular melalui gigitan nyamuk Anopheles kepada orang yang terjangkit parasit Plasmodium dan ditularkan ke orang lain ketika nyamuk tersebut hinggap di orang lain," katanya.
Dia menjelaskan, penyakit malaria tidak menular dari manusia ke manusia yang berarti penularan penyakit malaria dapat dicegah dengan meminimalisasi kontak dengan nyamuk karena kita tidak bisa mendeteksi keberadaan parasit Plasmodium secara kasat mata. Gejala umum dari penyakit malaria adalah menggigil, demam tinggi, dan berkeringat yang biasanya akan muncul diiringi gejala pendukung seperti pusing, mual, dan muntah dalam kurun waktu satu minggu hingga satu bulan setelah tertular parasit Plasmodium.
Dia menyarankan kepada semua orang agar memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala tersebut dengan segera sehingga penularan dapat segera teratasi.
"Kita harus berhati-hati karena saat mudik akan banyak orang bepergian ke berbagai tempat. Malaria sangat mungkin menular melalui orang yang kita tidak ketahui dari mana asalnya," ujarnya.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia menduduki peringkat kedua setelah India di Asia dalam kasus penyakit malaria dengan jumlah 304.607 kasus per 2021. Kemenkes menargetkan Indonesia bebas malaria pada 2030 dengan 347 dari 514 atau 68 persen kabupaten/kota di Indonesia sudah dinyatakan mencapai status eliminasi malaria per 2021 dan akan terus bertambah.