Empat Keutamaan Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 11 Apr 2023 17:11 WIB

Empat Keutamaan Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan. Foto:   Umat muslim membaca Alquran (tadarus) saat beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1443 H di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Sabtu (23/4/2022) dini hari. Pada 10 hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir. Foto: Republika/Abdan Syakura Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA Empat Keutamaan Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan. Foto: Umat muslim membaca Alquran (tadarus) saat beritikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan 1443 H di Masjid Pusdai, Kota Bandung, Sabtu (23/4/2022) dini hari. Pada 10 hari menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat muslim melakukan Itikaf untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qadar) dengan membaca Alquran, Shalat Tahajud dan berzikir. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, sejumlah masjid digunakan umat Islam untuk itikaf. Banyak amal ibadah yang dikerjakan oleh umat saat itikaf.

Dalam karyanya Fath al-Qarib al-Mujib, Syaikh Muhammad bin Qasim al-Ghazi menjelaskan, i’tikaf  berarti berdiam diri di masjid dengan sifat tertentu. I’tikaf hukumnya sunnah dan waktunya boleh dilakukan kapan saja.

Baca Juga

Namun, menurut Syaikh al-Ghazi, melakukan i’tikaf di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan lebih utama dibandingkan waktu lainnya. Karena, pada 10 hari terahir Ramadhan terdapat malam yang begitu mulia, yaitu Lailatul Qadar.

Nabi Muhammad SAW bersabda, “Carilah Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Nawawi mengutip sebuah hadis dari Aisyah Radiyallahu anha yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW juga selalu melakukan i'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, sampai beliau dipanggil Allah SWT (wafat). Setelah Rasulullah SAW wafat, istri-istrinya meneruskan kebiasaan i’tikaf.

Berdasarkan keterangan dalam kitab Al-adzkar An-Nawawi karya Syekh Muhyiddin Abu Zakariyya Yahya bin Syaraf An-Nawawi, setidaknya ada empat keutamaan yang didapatkan umat Islam jika beri’tikaf di 10 hari terakhir Ramadhan.

Pertama, yaitu i’tikaf dapat menjadi sarana untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara sholat sunnah dan berdzikir di masjid. Kedua, i’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan juga dapat didoakan malaikat agar mendapat ampunan dari Allah SWT. Ketiga, i’tikaf juga dapat menjauhkan dari api neraka.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Baihaqi, Ibnu Abbas Radiyallaahu anhu (RA) berkata:

"Barangsiapa beritikaf satu hari karena mengharap keridhaan Allah, Allah akan menjadikan jarak antara dirinya dan api neraka sejauh tiga parit, setiap parit sejauh jarak timur dan barat”. (HR. Thabrani dan Baihaqi)

Keempat, umat Islam yang melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir Ramadhan dapat diampuni segala dosanya, dibangunkan istana di surga, dan mendapatkan malam Lailatul Qadar.

 

Terpopuler