Anggota DPD Ali Ridho Azhari Dorong Pendidikan Kader Santri dengan Voice of Istiqlal

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi

Rabu 05 Apr 2023 13:40 WIB

Ilustrasi: Santri belajar di pesantren. Foto: Andolu Agency Ilustrasi: Santri belajar di pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Ridho Azhari melakukan pertemuan dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Nasaruddin Umar, dan Direktur Voice of Istiqlal Prof. Rosita Tandos dan Wakil Direktur Voice of Istiqlal Gugun Gumilar untuk menjajaki beberapa kerjasama.

Ali Ridho menyebut dalam pertemuan tersebut dibicarakan upaya kerjasama di bidang keagamaan. Salah satunya adalah mengenai program Pendidikan Kader Santri. Baginya, hal ini mesti dikuatkan mengingat sebagian besar dari masyarakat Indonesia adalah umat muslim. 

"Salah satu parameter untuk mengukur kualitas sumber manusia (SDM) masyarakat adalah tingkat pendidikan. Oleh sebab itulah pendidikan kader santri ini mesti dilakukan, agar mengakar di masyarakat kita. Pendidikan kader santri ini berorientasi pada pendidikan akhlak melalui pendalaman agama," kata DPD RI dari Provinsi Banten itu, Rabu (5/4/2023). 

Kedua, pihaknya juga membicarakan program kerjasama interfaith dialog terkait isu-isu keagamaan dan peradaban agama. Ali Ridho menyebut, diskusi ini sangat penting guna meningkatkan nilai-nilai luhur keagamaan di Indonesia sebagai bangsa yang bhineka tunggal ika.

"Kami juga mendorong adanya kerjasama dengan pihak Masjid Istiqlal dan Voice of Istiqlal untuk membicarakan terkait kerukunan umat antar beragama. Harapan kita, bagaimana kita mampu menata depan bangsa kita yang beragam ini dengan sangat baik," kata dia.

Lebih lanjut Ali Ridho menuturkan bahwa bonus demografi yang dihadapi umat islam saat ini juga dibicarakan dalam kesempatan itu. Ia berpandangan dampak bonus demografi ini mesti mendapat perhatian, khususnya di kalangan santri.

"Umat islam sedang menghadapi bonus demografi. Dampaknya, banyak umat muslim pengangguran, banyak yang gak punya kerja, sarjana nganggur. Ini mesti mendapat perhatian yang serius, diantara berupa kebijakan," ujarnya.

"Kami mendorong agar di legislasi isu ini dibicarakan, sehingga lahirlah undang-undang. Agar santri-santri kita setelah keluar dari pondok pesantren tidak menganggur. Misalnya, dengan diaturnya sertifikasi kader ulama secara legal standing. Ini butuh masukan dari Imam Besar Masjid Istiqlal dan Voice of Istiqlal," tambah Ali Ridho.

Terakhir, ia menyampaikan keinginannya untuk mengikutsertakan kader-kader muda Banten aktif mengikuti program-program Masjid Istiqlal dan Voice of Istiqlal. Salah satunya dengan mendorong adanya kerjasama antara Pemprov dan Pemda di Banten. 

"Saya juga ingin mendorong agar Gubernur dan Bupati di Banten menjalin kerjasama dengan Masjid Istiqlal dan Voice of Istiqlal. Sehingga anak-anak muda daerah mempunyai kesempatan mengikuti program yang ada Masjid Istiqlal dan Voice of Istiqlal," kata Ali Ridho.