British Library Gelar Bukber untuk Masyarakat Umum

Rep: Rossi Handayani/ Red: Ani Nursalikah

Selasa 04 Apr 2023 22:25 WIB

Acara buka puasa bersama atau iftar untuk umum yang digelar British Library di Inggris, 31 Maret 2023. British Library Gelar Bukber untuk Masyarakat Umum Foto: Anadolu Agency Acara buka puasa bersama atau iftar untuk umum yang digelar British Library di Inggris, 31 Maret 2023. British Library Gelar Bukber untuk Masyarakat Umum

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebanyak 300 Muslim Inggris dan tamu berkumpul di salah satu perpustakaan terbesar di dunia, British Library. Mereka berkumpul sebagai bagian dari acara buka puasa Ramadhan yang diselenggarakan oleh Ramadan Tent Project pada Ahad (2/4/2023).

Buka puasa, yang direncanakan di halaman, dipindahkan ke dalam ruangan. Ini menambah pengalaman yang kaya saat para tamu duduk di atrium pintu masuk dan menikmati adzan.

Baca Juga

Abdoullah Redouane bertugas mengumandangkan adzan dan memimpin sholat. Dia sendiri merupakan anggota perpustakaan saat belajar teknik beberapa tahun lalu. Berasal dari Maroko, dia berkata senang bisa kembali dan melakukan sholat di jalan serupa yang dia lalui bertahun-tahun yang lalu.

"Bagi saya, yang membuat pengalaman ini jauh lebih menarik adalah pengetahuan British Library menyimpan beberapa salinan Alquran yang paling indah dan paling langka dari berbagai zaman," kata dia, dilansir dari About Islam, Selasa (4/4/2023).

"Dengan 300 eksemplar tersedia, yang tertua berasal dari abad ke-8 Masehi. Setelah mengunjungi perpustakaan berkali-kali sebagai mahasiswa untuk penelitian saya tentang Perbankan Islam, kata-kata yang akan saya lihat di Alquran ini dilantunkan dan beredar di perpustakaan. Itu luar biasa," lanjut dia.

Berbicara tentang acara tersebut, Kepala Operasi Selatan di British Library Jerry Shillito mengatakan mereka ingin menyatukan beragam komunitas. “Kami berbagi banyak nilai yang sama. British Library adalah tentang menyatukan komunitas dan berbagi pengalaman dan pengetahuan. Ada sinergi antara kedua organisasi (Ramadan Tent Project dan British Library) dan apa yang kami lakukan,” kata dia.

“Kami juga memiliki tur umum standar dan khusus komunitas, dan kami berharap dapat menyambut sebanyak mungkin orang untuk merasakan aspek lain dari perpustakaan,” lanjut dia.

Pada malam hari, makanan disediakan oleh salah satu sponsor, Spice Village. Sedangkan jaringan supermarket Lidl menyediakan bingkisan untuk para tamu. Keduanya menunjukkan sifat arus utama Muslim Inggris, yakni keragaman agama dan spiritual. Ini sebagai bagian dari jalinan komunitas orang Inggris yang membentuk bangsa.

Adapun Open Iftar merupakan inisiatif dari Ramadan Tent Project. Mereka mengadakan acara serupa untuk Muslim dan non-Muslim sepanjang Ramadhan.