Selasa 04 Apr 2023 12:18 WIB

Mahfud MD Kunjungi Kantor PP Muhammadiyah di Yogyakarta, Bahas Apa?

Haedar mengatakan bahwa pemberantasan korupsi mesti menjadi komitmen bersama.

Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU) Sekaligus Menko Polhukam Mahfud MD saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi III DPR di Kompleks Perlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023). Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan yang bernilai Rp 349 triliun.
Foto: Republika/Prayogi.
Ketua Komite Koordinasi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Komite TPPU) Sekaligus Menko Polhukam Mahfud MD saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi III DPR di Kompleks Perlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023). Rapat tersebut membahas transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan yang bernilai Rp 349 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD berkunjung ke kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Yogyakarta dan bertemu dengan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir membahas beberapa isu, mulai dari Pemilu 2024 hingga pemberantasan korupsi.

"Kita ngobrol tentang bangsa, tentang umat, tentang Muhammadiyah. Ada beberapa hal yang menjadi pembicaraan ringan tetapi mendasar. Pertama, tentang memastikan pemilu berjalan sesuai dengan jadwal pada 14 Februari 2024," kata Haedar Nashir seusai menerima Menkopolhukam di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin (3/4/2023).

Terlaksananya Pemilu 2024 sesuai jadwal, kata dia, telah menjadi komitmen pemerintah beserta seluruh komponen bangsa. Seluruh kekuatan politik baik KPU maupun Bawaslu, ujar dia, harus betul-betul mempersiapkan pemilu menjadi pemilu yang berkualitas.

"Pemilu yang bukan hanya demokrasi yang prosedural tapi demokrasi yang substantif yang menghasilkan baik DPR, DPRD, maupun presiden, wakil presiden sampai pemilu kepala daerah yang betul-betul berdiri di atas semua golongan serta menjaga konstitusi dan moralitas bangsa kita," ujar Haedar.

Mahfud MD bersama jajaran PP Muhammadiyah lalu membahas mengenai pemberantasan korupsi. Haedar mengatakan bahwa pemberantasan korupsi mesti menjadi komitmen bersama seluruh komponen bangsa, terutama seluruh pejabat negara.

"Baik lembaga legislatif, eksekutif, maupun yudikatif, semuanya harus memiliki komitmen yang tinggi untuk taat pada konstitusi dan menjauhi segala praktik korupsi. Hal tersebut penting agar misi menyejahterakan negeri berjalan tanpa hambatan," kata dia.

Jika pemberantasan korupsi berhasil dilakukan secara masif, secara terstruktur, dan sistematik, maka menurut Haedar, yang menang dan diuntungkan adalah Bangsa Indonesia.

"Pembahasan ketiga adalah bagaimana kita sebagai bangsa itu selain berbangsa, bernegara dengan konstitusi tapi juga menjadikan nilai-nilai luhur Pancasila dan agama komitmen kebangsaan bersama," kata Haedar.

Di akhir pertemuan, kata dia, Menkopolhukam juga meminta hubungan Muhammadiyah dan pemerintah ditingkatkan demi kemajuan bangsa dan bernegara. "(Muhammadiyah) diharapkan untuk tetap memainkan peran kebangsaan mengawal Indonesia ini menjadi Indonesia yang berdiri di atas konstitusi dan dapat membawa kepada kemajuan bangsa dan negara," ujar Haedar.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement