Petunjuk Nabi Muhammad untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Rep: Mabruroh/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 04 Apr 2023 04:33 WIB

 Petunjuk Nabi Muhammad untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar. Foto:  Ilustrasi Malam Lailatul Qadar Foto: Republika/mgrol101 Petunjuk Nabi Muhammad untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar. Foto: Ilustrasi Malam Lailatul Qadar

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Malam Lailatul Qadar merupakan malam kemuliaan karena pada malam itu, Alquran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Kemuliaan malam Lailatul Qadar diabadikan dengan besarnya nilai ganjaran pada malam itu.

Sebagaimana firman Allah dalam surat Alqadr :

Baca Juga

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰىمَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ

Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.

Ganjaran bagi orang yang mendapatkan Lailatul Qadr diibaratkan dengan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang beribadah sebanyak 1000 bulan.

Saking mulianya Lailatul Qadr, Allah meminta hamba-Nya untuk berlomba-lomba mengerjakan amal kebaikan di malam itu. Namun Allah tidak serta merta menjelaskan kapan tepatnya Lailatil Qadr itu akan nampak. 

Dikutip Dari Buku “Risalah Khotbah : Wasiat Sepanjang Masa” karya Amin Farih dkk menyebutkan, bahwa ketidakpastian waktu Lailatul Qadar ini justru mengandung hikmah yang sangat besar. Karena jika waktunya pasti, mungkin kita semua hanya cukup menunggu dan kemudian melaksanakan ibadah di waktu tersebut.

Namun dengan ketidakpastian kapan jatuhnya Lailatul Qadar ini justru membuat manusia terus beribadah setiap malam dengan harapan bertemu dengan malam kemuliaan itu.

Meski demikian, Rasulullah sebagai pimpinan yang sangat luar biasa kasihnya kepada umatnya memberikan petunjuk bagi orang yang bersungguh-sungguh ingin mendapatkan malam Lailatul Qadar ini. Beliau pernah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

"Carilah Lailatul Qadar itu pada sepuluh hari terakhir Ramadhan." (HR Bukhari).

Dalam riwayat lain, terdapat redaksi yang lebih khusus lagi, yaitu di malam-malam ganjil sebagamana sabda beliau:

"Sesungguhnya aku diperlihatkan Lailatul Qadar, dan, aku telah dilupakannya, dan saat itu pada sepuluh malam terakhir, pada malam ganji!" (HR Bukhari).

Sehingga petunjuk yang diberikan Nabi SAW ini semakin dipersempit, yakni pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan dan di malam-malam ganjil.

Ustadz Abdul Somad dalam ceramahnya menyebutkan, bahwa untuk meraih Lailatul Qadr tentulah tidak mudah, kecuali oleh orang yang bersungguh-sungguh dalam ibadahnya. Pertama kata dia, dimulai dengan puasa yang benar-benar puasa, yakni menahan diri bukan hanya dari tidak makan dan minum tetapi juga menahan mata, telinga, pikiran, lidah, hati, kaki dan tangan dari perbuatan maksyiat. 

“Itulah ibadah puasa. Jadi tetap beraktivitas namun menundukkan pandangan, tahan lidah agar tidak berbicara yang bukan-bukan, jangan bicara aib orang lain,” kata Ustadz Somad mencontohkan.

Kemudian malam harinya diisi penuh dengan beribadah dan hanya mengharapkan pahala dari Allah. 

“Magrib ke Isya, abis isya dengarkan kultum, tarawih, witir, tadarus, (lalu) pulang tidur, jam 3 bangun, bangunkan istri untuk sholat tahajud berjamaah 8 rakaat, istigfar, Insya Allah beramal dari malam pertama hingga malam terakhir bulan Ramadhan, Allah akan hadiahkan Lailatul Qadar. Aamiin,” kata ustadz Somad.