Pengamat: Kolaborasi Manajemen Mudik Hadirkan Layanan Angkutan Prima

Red: Friska Yolandha

Senin 03 Apr 2023 08:16 WIB

Sejumlah pemudik berada di dalam kapal KMP Nusa Jaya di Perairan Selat Sunda, Ahad (8/5/2022). Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) jumlah penumpang saat mudik lebaran 2022 di Pelabuhan Merak tercatat sebanyak 155.812 penumpang dan jumlah kendaraan sebanyak 37.692 unit. Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas Sejumlah pemudik berada di dalam kapal KMP Nusa Jaya di Perairan Selat Sunda, Ahad (8/5/2022). Berdasarkan data PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) jumlah penumpang saat mudik lebaran 2022 di Pelabuhan Merak tercatat sebanyak 155.812 penumpang dan jumlah kendaraan sebanyak 37.692 unit.

REPUBLIKA.CO.ID, MERAK -- Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (Itera) Ilham Malik menyatakan kolaborasi manajemen mudik yang sinergi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk kelancaran, keamanan, ketertiban, dan keselamatan seluruh pengguna jasa dapat menghadirkan layanan angkutan Lebaran 2023 yang prima dan lebih baik dari tahun lalu.

"Kami optimistis layanan mudik dan arus balik dengan kapal penyeberangan, khususnya di lintas Merak-Bakauheni pada masa Angkutan Lebaran 2023, bakal lebih baik dari Lebaran 2022," kata Ilham Malik dalam keterangan yang diterima di Merak, Senin (3/4/2023).

Baca Juga

Pemerintah bersama dengan seluruh operator penyeberangan dan pemangku kepentungan lainnya yang bertanggung jawab pada manajemen mudik dan arus balik Lebaran 2023, terutama di penyeberangan Jawa-Sumatera, sudah mendapatkan lesson learned yang krusial dari fenomena mudik Angkutan Lebaran 2022.

Ilham Malik memandang perlu sinergi dan kolaborasi, khususnya manajemen mudik yang baik, sehingga setiap antisipasi dan perencanaan yang telah disusun untuk diimplementasikan pada layanan Angkutan Lebaran 2023 diyakini bisa mendukung kelancaran, termasuk meminimalkan dampak dari tingginya volume kendaraan yang akan menggunakan layanan penyeberangan di Merak-Bakauheni.

"Kami memastikan volume pemudik dan kendaraan pada tahun ini akan lebih tinggi daripada tahun lalu," katanya.

Ilham mengapresiasi rencana pemerintah dalam distribusi layanan penyeberangan untuk kendaraan roda dua dan logistik bahan pokok (truk)yang akan dialihkan dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Ciwandan, Banten yang akan melayani menuju Pelabuhan Panjang, Lampung.

Kendaraan roda dua, lanjut dia, membutuhkan distribusi pembebanan ke penyeberangan di luar pelabuhan ASDP, yakni Merak dan Bakauheni demi meminimalisasi antrean.

"Namun, untuk tercapainya efektif dan efisien layanan melalui jalur Ciwandan-Panjang, harus dipastikan kesiapan rekayasa lalu lintas terpadu selama angkutan Lebarandi kawasan Ciwandan dan Panjang agar tidak terjadi antrean," katanya.

Dikatakan pula bahwa rekayasa lalu lintas baik di Kawasan Pelabuhan Merak, Bakauheni, Panjang, dan Ciwandan harus dikendalikan sepenuhnya oleh pihak kepolisian.

Guna menjamin kelancarannya tersebut, kata dia, Polri dapat melakukan pemodelan komputerisasi untuk mengetahui sebaran volume lalu lintas yang akan diterapkan saat masa mudik nanti. Dengan demikian, diskresi di lapangan dapat diambil jika memang ada kondisi force majeure, di luar analisis maksimum impact yang sudah disimulasikan dengan sistem komputerisasi visim maupun visum.

Sementara itu, Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengingatkan para pengguna jasa penyeberangan kapal ferry, khususnya di lintas sibuk Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, agar membeli tiket Lebaran mulai dari sekarangkarena tiket sudah dapat dipesan melalui aplikasi dan web Ferizy sejak H-60 sebelum keberangkatan.

"Jadi, untuk tiket Lebaran di akhir April 2023, sudah bisa dibeli dari sekarang, baik via aplikasi maupunwebsite Ferizy. Calon pemudik harus sudah mulai rencanakan jadwal berangkat, minimal H-1 sudah bertiket. Saat ini sudah tidak ada penjualan tiket di pelabuhan," tutur Shelvy.

 

Terpopuler