REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Kota Makkah mengoperasikan laboratorium bergerak di dekat Masjidil Haram untuk memeriksa makanan yang disediakan bagi jamaah dan peziarah selama Ramadhan.
Fasilitas menyediakan analisis sampel makanan dan air di tempat untuk memastikan kesesuaiannya untuk konsumsi manusia.
Juru bicara pemerintah kota, Osama Zeitouni, mengatakan Kota Makkah memiliki staf yang memenuhi syarat untuk mengoperasikan laboratorium tersebut, tersebar di beberapa lokasi di area pusat dan di area ramai di sekitar Masjidil Haram.
Tur inspeksi akan dilakukan di berbagai pasar makanan dan perusahaan, untuk melakukan tes cepat dan menarik sampel untuk analisis di tempat.
Dia menjelaskan, laboratorium keliling terdiri dari perangkat modern yang menganalisis sampel dan menunjukkan hasilnya dengan cepat dan akurat dalam waktu 18 jam.
Setiap laboratorium dapat menganalisis dari 100 hingga 150 sampel per hari, termasuk sampel makanan dan air, selain laboratorium pusat di Makkah yang dapat menganalisis 500 sampel per hari.
Zeitouni menekankan bahwa laboratorium keliling akan memperkuat sistem keamanan pangan di Makkah dan dapat digunakan di kecamatan dan kotamadya terkait.
“Laboratorium ini akan berkontribusi dalam proses pendeteksian kualitas makanan dan kasus langsung dugaan keracunan makanan, serta akan menghemat waktu dan tenaga dalam proses pemeriksaan sampel makanan dan menindaklanjuti keamanannya selama musim haji dan umrah,” ujarnya dilansir dari Arab News, Ahad (2/4/2023).
Baca juga: Ottoman Bantu Irlandia Negeri Non-Muslim yang Dilanda Kelaparan dan Begini Balas Budinya
Zeitouni menyoroti upaya tanpa henti yang dilakukan oleh Kota Makkah untuk menyediakan segala sarana keselamatan dan keamanan pangan bagi para jamaah, dan untuk melakukan segala macam analisis untuk memastikan keselamatan jamaah, terutama dengan jumlah jamaah yang kembali ke tingkat sebelum pandemi.
Dia mengatakan bahwa tim inspeksi bekerja sepanjang waktu untuk mengambil sampel langsung dari semua restoran dan penyedia layanan makanan untuk mendeteksi pelanggaran dan segera menanganinya.
Dia mencontohkan, kunjungan inspeksi langsung menindak pelanggar, seperti pemberian peringatan dan denda. Tim inspeksi tak segan menutup tempat ibadah jika pelanggaran yang terdeteksi berdampak langsung pada kesehatan dan keselamatan jamaah.
Tur termasuk memberikan saran kepada pemilik toko dan restoran tentang cara menyimpan makanan dan tidak membiarkannya terkena sinar matahari, dan pentingnya mematuhi kondisi kesehatan dalam menyimpan bahan ini dan menerapkan standar kesehatan tertinggi dalam kualitas makanan.
Sumber: arabnews