REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG—Berbeda dengan tahun lalu, saat pembatasan mobilitas masih sangat ketat, tahun ini Masjid Salman ITB jauh tampak lebih padat, khususnya pada waktu-waktu menjelang berbuka puasa.
Ketua Panitia Ramadhan periode 2023 Masjid Salman ITB, Rizky Sukatendel, mengatakan bahwa sejak awal Ramadhan hingga hari ini, jamaah Masjid Salman ITB selalu padat, yakni mencapai lebih dari 1.000 jamaah per hari.
“Sejauh ini peserta itu melonjak jauh dibanding tahun lalu, kalau dulu karena masih di masa transisi, peserta sangat minim. Walaupun digelar secara hybrid, peserta yang ikut itu paling banyak hanya 200 orang,” katanya kepada Republika.co.id, Ahad (2/4/2023).
“Sedangkan tahun ini terbilang sangat progresif terlebih di kegiatan berbagi buka, tahun lalu itu jumlah boks makanan yang dibagikan bisa dikatakan sangat fluktuatif kadang 1.000 kadang 500, kalau tahun ini konsisten 1.500 per hari,” katanya.
Tak hanya di waktu menjelang berbuka, padatnya jamaah juga terlihat dari banyaknya peserta sejumlah kegiatan yang digelar Masjid Salman ITB, salah satunya program Inspirasi Ramadhan atau Irama.
Rizky mengatakan, acara yang digelar setiap hari setelah waktu sholat ashar ini selalu ramai.
“Kalau Irama Alhamdulillah sudah ada lima-tujuh penyelenggaraan dan setiap harinya ada sekitar 600-700 orang yang hadir secara offline dan sekitar 300 yang online jadi ada 1.000 peserta per hari,” jelasnya.
Dalam program Irama, panitia memang sengaja menampilkan narasumber-narasumber yang bukan hanya berasal dari kalangan ahli agama, melainkan juga sejumlah ahli dan tokoh masyarakat dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi, pengusaha, aktivis sosial, dan banyak lagi.
Rizky berharap, dengan hadirnya narasumber dari beragam latar belakang ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan jamaah tak mengenai agama saja, tapi juga ekonomi, bisnis, dan lainnya.
“Ada juga kegiatan Ramadhan Muslimah (Ramah) itu dilaksanakan setiap akhir pekan, mulai dari pekan pertama sampai terakhir ramadhan, kita undang tokoh tokoh inspiratif muslimah dari berbagai latar belakang juga,” katanya menambahkan.
“Selama Ramadhan ini ada sekitar 13 kegiatan, ada beberapa yang sudah terlaksana, dan akan menyusul,” kata Rizky.
Baca juga: Ottoman Bantu Irlandia Negeri Non-Muslim yang Dilanda Kelaparan dan Begini Balas Budinya
Dia memprediksi, jamaah akan semakin membeludak khususnya di pekan terakhir Ramadhan, terutama saat malam-malam ganjil. Rizky mengatakan, jika berkaca pada pelaksanaan itikaf tahun lalu, ada sekitar 1.000 jamaah yang memadati Masjid Salman, maka tahun ini jamaah diperkirakan akan lebih dari itu.
“Tentu tahun ini kita prediksi akan jauh lebih padat lagi. Mungkin surutnya itu menjelang akhir seperti 29-30 karena banyak yang mudik,” ujarnya.
Meski begitu, dia meyakinkan bahwa panitia Ramadhan Masjid Salman telah mempersiapkan diri menyambut ledakan jumlah jamaah.
Menurut dia, Masjid Salman memiliki sejumlah ruangan dengan kapasitas yang cukup luas untuk menampung banyaknya jamaah.
“Salman kan sangat luas dan kita punya banyak ruang yang bisa digunakan seperti GSG, asrama putra/putri, ada juga gedung sayap selatan (GSS) A dan B, dan dengan kapasitas seluas itu kita siap menerima jamaah yang membeludak. Kami siap,” kata dia.