REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Ustadz Riza Muhammad mengajak umat Muslim untuk tetap menjaga ibadah meski bulan Ramadhan usai. Ramadhan jangan dianggap sebagai sebuah beban, karena dapat memberi banyak kebaikan dan kesuksesan.
"Umat Rasul yang menjalankan Ramadhan dengan khusuk, akan sukses dunia akhirat. Bagi yang betul-betul memahami dan menikmati Ramadhan sesuai sunnah dan syariat, maka akan selalu menginginkan Ramadhan," kata dia dalam kegiatan Khazanah Fest di Masjid At-Thohir, Depok, Ahad (1/4/2023).
Ia menyebut Ramadhan merupakan agent of change atau agen perubahan. Institusi Ramadhan mengubah kehidupan seorang Muslim menjadi lebih baik, iman yang lebih berkualitas, diri yang lebih taat dan hidup yang lebih sukses.
Bulan suci Ramadhan juga disebut akan meloloskan dua predikat di diri seorang Muslim. Predikat yang dimaksud adalah pemenang/Rabbaniyun atau pecundang/Ramadhaniyun.
"Ramadhaniyun ini predikat bagi orang yang taat dan shaleh hanya saat Ramadhan. Setelahnya, ia kembali ke kebiasaannya. Ini taat sekilas saja," lanjut dia.
Muslim dengan predikat ini disebut kalah dan gagal total. Semangat yang ia miliki perlahan menghilang seiring dengan berakhirnya Ramadhan.
Untuk itu, ia pun mengimbau dan mengajak setiap Muslim agar meraih predikat Rabbaniyun. Yaitu, Muslim yang taat sampai akhir hayat dan khusnul khatimah.
Adapun ciri-ciri orang dengan predikat Rabbaniyun atau puasanya diterima oleh Allah SWT disampaikan akan membawa tiga kecerdasan. Tiga hal ini adalah kecerdasan ibadah, akhlak dan sosial.
Yang dimaksud dengan kecerdasan ibadah adalah dia istiqomah dengan iman dan ibadahnya. Dalam QS Fussilat ayat 30 disebutkan Muslim yang beriman dan istiqomah dengann ketaatannya, maka para malaikat akan mendoakannya agar tidak akan pernah sedih dan takut.
"Orang yang diterima puasanya, Ramadhannya, akan pandai membawa ketaatan yang diraih sebulan penuh ini menuju 11 bulan berikutnya," kata Ustadz Riza.
Terkait kecerdasan akhlak, ia menyebut akhlak merupakan bagian dari bagaimana seseorang menjaga mulutnya. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda perkara yang dapat membebaskan manusia dari api neraka adalah pandai menjaga dua lubang, yaitu mulut dan farji (kemaluan).
Ustadz Riza menyebut siapapun yang masih membicarakan orang, berghibah dan memfitnah selama puasa, maka Ramadhannya tidak berkualitas.
Terakhir untuk kecerdasan sosial, ia menyampaikan manusia yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah yang membawaanfaat bagi orang lain. Membantu satu orang terbebas dari kesulitannya lebih dicintai Allah SWT daripada inadah satu bulan di Masjid Nabawi.
"Amal yang paling dicintai Allah, adalah amal seseorang yang paling peduli kepada urusan seorang muslim, menghilangkan kesukaran seorang muslim, membayarkan hutang saudaranya, dan hilangkan kelaparannya," ucap dia.