Psikolog: Ramadhan Momentum Optimalkan Kebersamaan Keluarga

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti

Kamis 30 Mar 2023 23:37 WIB

Anak berbuka puasa (ilustrasi). Ramadhan menjadi momentum optimalkan kebersamaan keluarga. Foto: Foto : MgRol_92 Anak berbuka puasa (ilustrasi). Ramadhan menjadi momentum optimalkan kebersamaan keluarga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog keluarga Ketti Murtini mengatakan, bulan suci Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk mengoptimalkan kebersamaan keluarga. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan kebersamaan keluarga adalah dengan beribadah bersama.

"Ramadhan merupakan momentum yang baik untuk membangun kebersamaan keluarga," kata Ketti Murtini dihubungi dari Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Baca Juga

Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi) Jawa Tengah Cabang Barlingmascakeb ini mengatakan, saat Ramadhan, intensitas pertemuan dalam keluarga semakin sering dibandingkan biasanya. "Hal ini bisa dimanfaatkan untuk beribadah bersama, makan bersama saat berbuka puasa dan makan sahur," katanya.

Menurut dia, hal tersebut sangat efektif untuk mempererat kebersamaan antar-anggota keluarga. "Momentum ini juga perlu dimanfaatkan orang tua untuk mendampingi anak-anak mereka dalam melaksanakan ibadah dan memaknai ibadah itu sendiri," katanya.

Dengan demikian, kata dia, kedekatan emosional antara orang tua dan anak akan semakin optimal. "Ini momen yang tepat untuk saling berkomunikasi, serta saling memahami atau saling mengerti akan kebutuhan dan keinginan masing-masing," katanya.

Dia menyebut bahwa momentum dapat dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan karakter pada anak agar anak tumbuh menjadi pribadi yang bertakwa dan berakhlak mulia. Plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Anak, Perempuan, dan Pemuda Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Didik Suhardi mengatakan, keteladanan orang tua merupakan kunci utama dalam pembentukan karakter anak.

Didik menjelaskan, contoh-contoh perilaku baik yang ditunjukkan oleh orang tua lebih efektif dibanding sebuah nasihat. "Keteladanan lebih bermakna dibandingkan dengan nasihat dalam bentuk kata-kata. Anak-anak akan mencontoh keteladanan yang ditunjukkan orang tua melalui perilaku sehari-hari," katanya. Didik mencontohkan, orang tua bisa menumbuhkan jiwa sosial dalam diri anak dengan memberikan contoh keteladanan dan melibatkan anak dalam setiap kegiatan-kegiatan sosial.

Terpopuler