Sahur Pakai Makanan Instan, Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Agar Aman Bagi Kesehatan

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti

Kamis 30 Mar 2023 23:29 WIB

Makanan instan dalam kemasan (ilustrasi). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memutuskan sahur dengan makanan instan. Makanan instan dalam kemasan (ilustrasi). Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memutuskan sahur dengan makanan instan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat bulan Ramadhan, sebagian umat Islam lebih memilih menyiapkan makanan yang cepat dan praktis untuk sahur. Pakar nutrisi dari Universitas Indonesia, Widya Fadila, memberikan kiat-kiat untuk memilih makanan instan yang aman untuk dikonsumsi. 

"Saat berpuasa kadang di jalan atau saat sahur kita butuh cepat dan praktis, namun ada sejumlah hal yang perlu kita perhatikan saat membeli produk instan," kata dia pada konferensi pers di Jakarta, Kamis (30/3/2023). 

Baca Juga

Tidak jarang masyarakat Indonesia yang berburu sejumlah pangan instan sebagai stok di rumah menjelang bulan suci. Namun bila tidak berhati-hati dalam pemilihan produk dapat berdampak pada kesehatan.

Hal pertama yang kerap luput dari perhatian banyak orang adalah pemeriksaan tanggal kedaluwarsa. Menurut dia, terkadang ini adalah hal utama yang sering dilupakan. "Makanan yang sudah kedaluwarsa tentu tidak baik karena kandungan gizi atau kimianya sudah berubah dan mengandung bakteri," ujar Widya.

Selain tanggal kedaluwarsa, Widya menyebut label izin edar juga perlu diperhatikan. Memilih produk berlabel BPOM dapat menjamin keamanan kesehatan telah memenuhi standar yang ditentukan.

Sementara produk kemasan kaleng yang penyok dan berkarat, kemasan plastik atau alumunium foil yang telah kempes perlu dihindari. Kemasan plastik dan kaleng yang telah rusak, lanjut Widya, menandakan bahwa sudah ada udara dan bakteri yang masuk ke dalam produk sehingga terkontaminasi.

Pada kemasan plastik atau alumunium foil biasanya menggelembung karena diisi dengan nitrogen. "Ini fungsinya untuk menjaga udara dari luar untuk masuk, kalau sudah kempes berarti sudah ada udara dan bakteri yang masuk," kata dia.

Dia mengatakan, produk kemasan, terlebih yang mengandung protein dan gula, menurutnya, sangat rentan terkontaminasi bila kemasan telah rusak. Hal terakhir yang perlu dilakukan adalah lebih bijak dalam memeriksa komposisi dan nutrisi yang terkandung dalam produk. Widya menganjurkan untuk menghindari produk mengandung perisa.

"Saya selalu tekankan hindari produk mengandung tambahan perisa makanan, bukan tidak boleh, namun bila dikonsumsi secara sering dan berlebihan tentu tidak baik bagi kesehatan," ujar Widya.