Pakar: Puasa Bisa Menjaga Stabilitas Kadar Gula Darah

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nora Azizah

Kamis 30 Mar 2023 14:35 WIB

Puasa membuat tubuh manusia dengan sendirinya bisa mengatasi resistensi insulin. Foto: www.freepik.com Puasa membuat tubuh manusia dengan sendirinya bisa mengatasi resistensi insulin.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar penyakit dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Hermina Novida mengungkapkan, ragam manfaat yang diperoleh tubuh ketika berpuasa. Salah satunya adalah untuk menjaga stabilitas kadar gula darah dalam tubuh. Ia menjelaskan, dengan berpuasa, tubuh dengan sendirinya akan mengatasi resistensi insulin.

"Yaitu kondisi menurunnya kemampuan insulin dalam merangsang penggunaan glukosa dalam tubuh," kata Hermina, Kamis (30/2/2023).

Baca Juga

Hermina menjelaskan, terdapat mekanisme khusus dalam tubuh yang membuat puasa mampu membantu menjaga stabilitas gula darah. Saat tubuh berpuasa sehari penuh, maka asupan kalori yang masuk dalam tubuh akan berkurang. Dengan demikian, kadar gula darah dalam tubuh turut mengalami penurunan.

"Ketika asupan kalori berkurang, maka tubuh akan membakar simpanan dalam bentuk lemak di hati sehingga menurunkan berat badan. Berat badan merupakan salah satu faktor yang berperan pada tingginya kadar gula darah," ujarnya.

Tidak hanya itu, puasa juga mampu meningkatkan kadar enzim Adenosine Monophosphate-Activated Protein Kinase (AMPK) dalam tubuh. Enzim ini merupakan salah satu regulator pusat keseimbangan homeostasis metabolik yang berperan dalam mengatur glukosa dan lipid dalam tubuh.

"Puasa juga meningkatkan kadar enzim Adenosine Monophosphate-Activated Protein Kinase (AMPK) yang akan memperbaiki sensitivitas atau kerja insulin," kata Hermina.

Hermina mengingatkan, saat berpuasa, asupan nutrisi dalam tubuh harus tetap diperhatikan. Jam makan serta jenis makanan yang dikonsumsi juga harus tepat, sehingga stabilitas gula darah dalam tubuh tetap terjaga. Hermina pun menyarankan untuk tidak mengkonsumsi makanan dengan porsi berlebihan, khususnya saat berbuka.

"Porsi makan berlebih dapat menjadi faktor yang memengaruhi tingginya kadar gula darah dalam tubuh," kata dia.

Hermina juga mengimbau untuk tidak melewatkan sahur, sehingga tubuh memiliki cadangan energi saat berpuasa. Terkait pilihan makanan saat sahur, menurutnya, lebih baik memilih makanan yang banyak mengandung serat dan memiliki indeks glikemik rendah seperti kacang-kacangan, buah kering, sereal kaya serat, pasta, dan roti.

"Jangan melewatkan makan sahur agar cadangan energi selama berpuasa mencukupi dan tidak terjadi kadar gula darah yang menurun secara drastis, atau dengan kata lain tetap stabil dan terjaga," ujarnya.