REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) bersama Kementerian Agama setempat berkomitmen untuk menjaga suasana kondusif di bulan Ramadhan 1444 Hijriah.
"Seperti yang tadi disampaikan Pak Kakanwil Kemenag, tidak ada tempat di wilayah Nusa Tenggara Barat, bagi orang yang tidak ingin Nusa Tenggara Barat aman," kata Kapolda NTB Irjen Pol Djoko Poerwanto dalam Safari Ramadhan 1444 Hijriah di Masjid Agung Al-Muttaqin Cakranegara di Mataram, Kamis (29/3/2023).
Ini adalah komitmen bersama Kemenag NTB dan harus didukung oleh semua pihak, sehingga masyarakat bisa melaksanakan ibadah puasa dengan aman dan nyaman. Toleransi keberagaman dan keberagamaan yang telah tercipta di NTB harus terus dipertahankan dan kian ditingkatkan.
"Nusa Tenggara Barat bisa dikatakan sebagai miniatur Nusantara dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Ini harus terus dipupuk dengan bersama-sama menjaga harkamtibmas (pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, red)," katanya.
Sementara menanggapi beberapa pertanyaan berbagai elemen masyarakat mulai curanmor hingga aturan pernikahan, dalam sesi tanya jawab yang dimoderatori Kakanwil Kemenag NTB, Zamroni Aziz, Ia mengatakan personel Polri yang bertugas hingga ke tingkat terendah terus berupaya menekan angka curanmor dan tindak pidana atau kejahatan lainnya.
"Kalau terkait pernikahan anggota Polri, tidak ada personel Kepolisian yang harus menunda pernikahan, yang ada adalah proses tertib administrasi," katanya.
Kapolda NTB juga mendatangi masyarakat yang hadir, untuk berdialog langsung sembari sesekali memanggil personel Bhayangkara Pembina Keamanan Masyarakat (Bhabinkamtibmas).
"Dalam mencari pendamping hidup, semua pastinya akan mencari pendamping hidup yang punya bibit, bebet dan bobot yang baik," katanya.
Dalam kesempatan Safari Ramadhan yang mengusung tema 'Merajut Kebersamaan untuk NTB Gemilang' itu, Kapolda dan Kakanwil Kemenag NTB menyerahkan bantuan berupa mushafAl Quran dan bantuan dana.
Tampak hadir dalam Safari Ramadhan di Masjid Agung Cakranegara tersebut, beberapa Pejabat Utama (PJU) Polda NTB, Kapolresta Mataram, Kepala Kemenag Kota Mataram dan para Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se-Kota Mataram.