Memasuki Ramadhan, Ketersediaan Pangan di Padang Panjang Masih Stabil

Rep: Febrian Fachri/ Red: Friska Yolandha

Senin 27 Mar 2023 18:25 WIB

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako Padang Panjang, Putra Dewangga, mengatakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) kota ini hingga pekan keempat Maret berada pada angka 0,08 persen dengan kategori masih stabil. Foto: Republika/Bowo pribadi Kepala Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako Padang Panjang, Putra Dewangga, mengatakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) kota ini hingga pekan keempat Maret berada pada angka 0,08 persen dengan kategori masih stabil.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG PANJANG -- Kepala Bagian Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako Padang Panjang, Putra Dewangga, mengatakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) kota ini hingga pekan keempat Maret berada pada angka 0,08 persen dengan kategori masih stabil. Putra menyebut fluktuasi tertinggi disumbangkan cabai merah yang mengalami penurunan harga serta telur ayam ras dan ikan gambolo yang mengalami kenaikan.

"Hal ini menandakan pergerakan harga di Padang Panjang perkembangannya tidak terlalu signifikan, hanya beberapa persen saja," kata Putra, Senin (27/3/2023).

Baca Juga

Walau kondisi harga masih relatif stabil, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Padang Panjang menurut Putra akan terus melakukan pemantauan harga dan stok pangan serta publikasi harga setiap hari. Supaya selama Ramadhan ini, harga-harga tetap stabil dan ketersediaan barang selalu aman.

Putra menyebut pasokan pangan di pasaran masih terbilang cukup dan tersedia. Seperti beras kualitas 1, 2 maupun 3, tepung, gula, minyak goreng, cabai, bawang merah dan daging ayam broiler.

Menurut Putra, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan tipis. Hal ini disebabkan karena meningkatnya permintaan rumah tangga maupun dunia usaha di awal Ramadhan 1444 H ini. Namun demikian barang tersedia cukup di Pasar Pusat.

Putra menambahkan, sejak awal bulan Maret di Kota Padang Panjang juga sudah tersedia beras Bulog kategori medium dan premium. Termasuk, minyak goreng dan gula bulog yang dipasarkan Warung Sembako Murah.

“Kami menghimbau kepada para pedagang untuk menyampaikan informasi harga dengan benar kepada tim yang turun ke lapangan. Kita juga mengimbau para pedagang untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat menyebabkan kenaikan harga yang signifikan, seperti penimbunan dan lain-lain,” ucap Putra.