Kunci Penderita Mag dan GERD Tetap Nyaman Jalankan Ibadah Puasa

Rep: Desy Susilawati/ Red: Nora Azizah

Jumat 24 Mar 2023 12:03 WIB

Banyak isu bahwa orang yang memiliki gangguan kesehatan seperti maag maupun Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) sulit menjalankan ibadah puasa. Foto: Flickr Banyak isu bahwa orang yang memiliki gangguan kesehatan seperti maag maupun Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) sulit menjalankan ibadah puasa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak isu bahwa orang yang memiliki gangguan kesehatan seperti maag maupun Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) sulit menjalankan ibadah puasa. Benarkah demikian?

Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD, dr Dedy Sudrajat, SpPD-KGEH menjelaskan, GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik dari perut menuju kerongkongan (refluks asam). Sedangkan penyakit maag dalam dunia kedokteran disebut sebagai dispepsia atau gastritis, yakni penyakit akibat peradangan di dinding lambung. Kondisi ini biasanya ditandai nyeri pada ulu hati.

Baca Juga

"Dua gangguan kesehatan ini tentu akan mengganggu bagi orang yang akan menjalankan ibadah puasa, karena berkaitan dengan sistem cerna dan pengaturan jadwal makan yang berubah," ungkapnya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/3/2023).

Lalu, bagaimana dengan orang dengan penyakit maag ataupun GERD dalam menjalankan ibadah puasa? Berikut adalah tips nyaman melakukan puasa bagi penderita maag juga GERD:

1. Jangan makan berlebihan saat sahur dan berbuka

Makanlah secara perlahan dan secukupnya, karena makan makanan dalam jumlah banyak dan berlebih dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja keras. Hindari konsumsi makanan yang mengandung asam, pedas, serta bersantan karena akan merangsang asam lambung keluar lebih banyak. 

Selain itu kurangi juga makan makanan yang banyak mengandung gas seperti kubis atau kol, sawi, nangka. Serta hindari pula minuman berkafein seperti kopi, teh juga minuman bersoda.

 

2. Konsumsi makan ringan saat mengawali berbuka puasa

Tidak makan dan minum selama satu hari membuat perut lapar dan kosong tentunya kondisi ini membuat kita tidak sabar untuk langsung makan besar sebagai 'balas dendam' namun itu merupakan tindakan yang salah. Lambung memerlukan penyesuaian terlebih dahulu secara perlahan sehingga tidak kaget. 

Maka dari itu saat berbuka, awali dengan konsumsi makanan ringan, setelah itu lanjutkan dengan makan besar. Setelahnya cukup konsumsi camilan ringan dan sehat seperti pisang atau biskuit.

 

3. Makanlah secara perlahan 

Makanlah secara perlahan dan hindari makan sembari mengobrol. Makan yang terlalu cepat apalagi sambil berbicara menyebabkan banyak udara masuk ke saluran cerna dan memicu sakit maag.

 

4. Hindari tidur setelah makan

Perilaku ini biasanya dilakukan setelah makan sahur. Setelah makan sebaiknya tidak langsung tidur, hal ini akan membuat tekanan dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung bisa naik ke kerongkongan. 

Disarankan jika ingin tidur, 1 sampai 2 jam setelah makan sahur atau buka puasa. Jika terpaksa harus tidur setelah makan, maka posisi tidur sebaiknya dalam posisi setengah duduk sehingga mengurangi kemungkinan refluks asam lambung.

 

5. Kendalikan emosi

Selain karena saat sedang menjalankan ibadah puasa, pengendalian emosi ini juga dapat menurunkan tingkat stress dengan cara yang positif dan baik seperti istirahat sejenak jika lelah serta lakukan teknik relaksasi ataupun latihan pernapasan.

Bagi yang memiliki gangguan kesehatan maag atau GERD yang akut tentunya akan mengubah waktu dalam konsumsi obat-obatan. Hal ini bisa disiasati agar tidak kambuh dengan mengkonsumsi obat pereda maag mendekati waktu imsak, sesaat setelah berbuka puasa serta sebelum tidur. Dengan mengkonsumsi obat secara rutin dan memperhatikan segala makanan yang dikonsumsi beserta polanya, diharapkan puasa yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar.