REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama bulan suci Ramadhan 1444 Hijriyah ini, Pemprov Jabar mengelar berbagai kegiatan keagamaan. Menurut Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Provinsi Jawa Barat, Barnas Adjidin, kegiatan tersebut dikemas dalam sebuah konsep besar yang disebut sebagai Ramadhan Mubarak.
Barnas menjelaskan, seperti tahun sebelumnya, pihaknya berperan memfasilitasi, mengkoordinasikan sekaligus mengeksekusi berbagai program keagamaan yang juga melibatkan masyarakat luas.
Menurut Barnas, perbedaan paling nyata Ramadhan tahun ini dibandingkan dengan sebelumnya yaitu mulai tahun ini, semarak bulan Ramadan akan lebih terasa dengan dibukanya Masjid Raya Al-Jabbar.
"Berbagai program keagamaan pun telah disiapkan secara khusus oleh pengurus Masjid Raya Al-Jabbar," ujar Barnas, kepada wartawan, Kamis (23/3/2023).
Barnas berharap, semakin banyak elemen masyarakat yang merasakan manfaat dari kegiatan-kegiatan yang dirancang selama bulan Ramadhan ini. Selain itu, kegiatan yang menumbuhkan simpati dan sensitivitas sosial juga diharapkan manfaatnya dapat dirasakan oleh sebanyak mungkin masyarakat.
Misalnya saja, kata Barnas, seperti kegiatan infak yang akan diarahkan untuk pembangunan infrastruktur, baik itu pembangunan jembatan gantung, renovasi rumah tidak layak huni, sampai pembangunan sarana sanitasi atau MCK.
"Perlu diketahui, pada 2022 terkumpul infak sampai Rp 4,4 miliar dari berbagai sekolah di Jawa Barat. Selama bulan Ramadhan, Masjid Raya Al-Jabbar juga menyediakan setiaknya 4.000 paket takjil gratis setiap harinya," katanya.
Selain, kata dia, ada program edukasi Islami, ada juga aksi-aksi sosial yang manfaatnya diharapkan dirasakan langsung oleh masyarakat luas.
Ramadhan Mubarak sendiri, kata dia, merupakan amanah dari Pergub Nomor 1 tahun 2021 sebagai peraturan pelaksanaan dari Perda Nomor 1 tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.
"Jadi, seluruh rangkaian kegiatan Ramadhan Mubarak ini dapat dimaknai sebagai pelaksanaan amanah Perda Pesantren Nomor 1 tahun 2021," kata Barnas Adjidin.
Dalam upaya memfasilitasi berbagai program keagamaan tersebut, Barnas memastikan, pihaknya berkoordinasi, bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak. Di antaranya, dengan para ulama dan sejumlah institusi.
"Biro Kesra ikut mengeseksekusi dan terlibat langsung dalam pelaksanaan program-program keagamaan yang telah dirancang bersama dengan masyarakat luas," katanya.