Tradisi Dlugdag Keraton Kasepuhan Digelar, Penanda Masuknya Bulan Puasa

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda

Rabu 22 Mar 2023 22:24 WIB

Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Muhammad Nusantara, menabuh bedug dalam tradisi drugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon yang menandai dimulainya puasa pada buan Ramadhan 1444 H, Rabu (22/3/2023). Foto: Dok Republika Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Muhammad Nusantara, menabuh bedug dalam tradisi drugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon yang menandai dimulainya puasa pada buan Ramadhan 1444 H, Rabu (22/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -– Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar tradisi dlugdag dalam menyambut bulan suci Ramadhan, Rabu (22/3/2023). Penabuhan bedug yang sudah berumur ratusan tahun itu merupakan tradisi sejak zaman Wali Sanga.

Kali ini, penabuhan bedug peninggalan Sunan Gunung Jati itu dilakukan oleh Pangeran Patih Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Raja Muhammad Nusantara. Pangeran patih didampingi Penghulu Keraton Kasepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Muhammad Jumhur serta sejumlah keluarga keraton lainnya.

Baca Juga

Tradisi dlugdag berlangsung di Langgar Agung Keraton Kasepuhan Cirebon, usai Sholat Ashar. Tradisi tersebut menjadi pertanda berakhirnya bulan Syaban dan dimulainya puasa Ramadhan pada keesokan harinya, (Kamis, 23/3/2023).

"Ini tradisi turun temurun yang harus kita jaga dan lestarikan, sejak ratusan tahun yang lalu, sebagai penanda masuknya bulan Ramadhan,’’ ujar Pangeran Nusantara.

Sementara itu, Penghulu Keraton Kasepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Muhammad Jumhur, menjelaskan, tabuhan bedug dalam tradisi dlugdag itu memiliki filosofi tersendiri. "Ada tiga macam tabuhannya,’’ terang Jumhur.

 

Pertama, dengan berzikir La Ilaha Illallah Muhammadurasulullah. Kedua, mengucapkan Allah Allah Allah. Ketiga, mengucapkan La Haula Wala Quwwata Illa Billahi Aliyil Adzim.

''Kita tidak bisa berpuasa dan berbuat baik lainnya tanpa bantuan dan pertolongan Allah SWT. Itulah filosofi dari tabuhan bedug tadi,’’ tukas Jumhur.