Rabu 22 Mar 2023 16:06 WIB

Terjerat Pinjol di Tiga Aplikasi Jadi Alasan Tersangka Lakukan Mutilasi

Pelaku ingin menguasai harta milik korban untuk membayar utang.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Tersangka HP (23) dihadirkan saat rilis kasus pembunuhan mutilasi di Polda DIY, Yogyakarta, Rabu (22/3/2023). HP (23) pemuda asal Temanggung diamankan Polisi sebagai tersangka pembunuhan dan mutilasi Ayu Indraswari (34) warga Kraton, Kota Yogyakarta. Motif pelaku yakni menguasai harta korban untuk pembayaran hutang pinjaman online. Tersangka dijerat pasal berlapis yakni pembunuhan berencana, pembunuhan, pencurian dan kekerasan yang menyebabkan matinya korban dengan ancaman hukuman maksimal mati atau seumur hidup.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Tersangka HP (23) dihadirkan saat rilis kasus pembunuhan mutilasi di Polda DIY, Yogyakarta, Rabu (22/3/2023). HP (23) pemuda asal Temanggung diamankan Polisi sebagai tersangka pembunuhan dan mutilasi Ayu Indraswari (34) warga Kraton, Kota Yogyakarta. Motif pelaku yakni menguasai harta korban untuk pembayaran hutang pinjaman online. Tersangka dijerat pasal berlapis yakni pembunuhan berencana, pembunuhan, pencurian dan kekerasan yang menyebabkan matinya korban dengan ancaman hukuman maksimal mati atau seumur hidup.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pria berinisial HP (23 tahun) tega memutilasi seorang perempuan berinisial AI di salah satu kamar penginapan di Kaliurang, Sleman. Kepada kepolisian, pelaku mengaku melakukan tindakan keji tersebut karena terjerat pinjaman online (pinjol) di tiga aplikasi berbeda.

"Alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan sebagaimana dilakukan tadi, bahwasanya untuk menguasai harta milik korban dikarenakan tersangka terlilit utang pinjaman online dari tiga aplikasi sejumlah senilai 8 juta, sehingga yang bersangkutan mencari cara untuk melunasi utang dengan mendapatkan uang secara cepat, yaitu melakukan pembunuhan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda DIY, Komisaris Besar (Kombes) Nuredy Irwansyah Putra, dalam konferensi pers, Rabu (22/3/2023). 

Baca Juga

Selain memutilasi, pelaku juga menggasak uang milik korban senilai Rp 300 ribu. Selain itu, pelaku juga mengambil handphone dan sepeda motor Honda Scoopy milik korban. "Motor belum sempat terjual, yang sempat terjual adalah satu buah jenis handphone dijual seharga 600 ribu," ujarnya. 

Polisi mengatakan, pelaku dan korban juga memiliki hubungan spesial. Keduanya saling mengenal sejak November 2022. "Antara korban dan tersangka sudah saling mengenal itu dimulai perkenalan dari Facebook di bulan November tahun 2022, dan sudah beberapa kali ketemu dan beberapa kali berhubungan," ucapnya.

Nuredy mengatakan, alasan pelaku melakukan mutilasi awalnya karena pelaku ingin menghilangkan jejak tindakannya. Namun, pelaku yang sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas tersebut berubah pikiran dan tidak kembali melanjutkan aksi kejinya.

"Dikarenakan pekerjaan yang dilakukan tersangka ini membutuhkan waktu yang lama, dan pada saat yang bersangkutan makan dan minum di warmindo sekitar pukul 20.00 yang bersangkutan berubah pikiran untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke wisma, kemudian melarikan diri," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement