REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ramadhan tiba, umat Islam bersemangat menyambut ibadah-ibadah di dalamnya. Termasuk ibadah sholat tarawih yang dilakukan di setiap harinya.

Untuk memahami lebih jauh, sholat tarawih perlu dilakukan dengan cara yang tepat. Untuk itu menjadi penting kiranya bagi umat Islam mengetahui tata cara sholat tarawih secara lengkap dan benar.

Sholat tarawih disunahkan khusus pada bulan Ramadhan. Pelaksanaannya disunnahkan secara berjamaah, tapi sah juga dilakukan sendiri-sendiri. 

Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid menjelaskan bahwa hukum sholat tarawih adalah sunnah menurut ulama. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Man qoma Ramadhana imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih,”.

Yang artinya, “Barang siapa yang sholat malam di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap keridhaan Allah, niscaya diampuni dosanya yang telah lalu,”.

Imam Syafii dalam Fikih Manhaji menjelaskan, jumlah rakaat sholat tarawih adalah 20 setiap malam. Tiap dua rakaat satu kali salam. Adapun waktu pelaksanaannya adalah setelah shalat Isya dan sebelum sholat Subuh. Sholat ini juga dilakukan sebelum sholat witir.

Adapun tata cara pelaksanaan sholat tarawih 23 rakaat adalah terdiri dari 20 rakaat tarawih dan tiga rakaat untuk shalat witir. Salam dan istirahat dilakukan setiap dua rakaat dengan ditandai lafadz bacaan yang dikumandangkan oleh bilal.

Berikut adalah tata caranya menurut Imam Zarkasyi dalam kitab Fikih:

Pertama, membaca niat. Adapun bacaan niat shalat tarawih adalah sebagai berikut, "Usholli sunnatat tarawih rakataini mustaqbilal imaman/makmuman lillahi ta'ala,". Yang artinya, "Aku niat shalat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat menjadi imam/makmum karena Allah Ta’ala,".

Kedua, takbiratul ihram. Adapun bacaan takbiratul-ihram adalah: “Allahu akbar,”. Yang artinya: “Allah Mahabesar,”.

Ketiga, membaca ta‘awudz dan Surah Al-Fatihah. Setelah itu membaca salah satu surah pendek dengan jahar atau lantang.

Keempat, melakukan rukuk dengan tuma’ninah. Yakni dengan membungkuk sehingga punggung menjadi sama datar dengan leher, dan kedua belah tangan memegang lutut.

Kelima, i'tidal. Artinya, bangkit dari rukuk dan kembali tegak lurus dan bertenang. 

Keenam, sujud pertama (maupun yang kedua) dengan tuma’ninah. Yakni sujud dengan meletakkan dua lutut, kedua tangan, kening, dan hidup ke atas lantai.

Ketujuh, duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah.

Kedelapan, sujud kedua. 

Kesembilan, duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua.

Kesepuluh, bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. 

Kesebelas, pada rakaat kedua dianjurkan membaca Surah Al-Ikhlas.

Keduabelas, diakhiri dengan tasyahud akhir dan mengucap salam pada rakaat kedua. Adapun bacaan tasyahud atau tahiyat akhir adalah sebagai berikut, “At-tahiyyaatul-mubaarakatu as-shalawatu atthayyibatu lillahi. Assalamu alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh assalaamu alainaa wa alaa ibaadillahi as-shaalihina asyhadu an laa ilaha illallahi wa asyahadu anna Muhammadan Rasulullah,”.

Yang artinya: “Segala ucapan selamat, berkah, kebahagiaan, serta kebaikan bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan atas engkau, wahai Nabi, beserta rahmat Tuhan Allah dan berkah-Nya. Mudah-mudahan kesejahteraan atas kami pula, dan atas sekalian hamba-hamba yang saleh. Dan aku mengaku bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah,”.

Infografis bacaan niat Sholat tarawih (ilustrasi) - (Republika)

Terpopuler

01 January 1970, 07:00