Lembaga Falakiyah NU Perkirakan Hilal akan Terlihat Besok

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil

Selasa 21 Mar 2023 16:20 WIB

 Lembaga Falakiyah NU Perkirakan Hilal akan Terlihat Besok. Foto:  Mencari Hilal/Ilustrasi Foto: AP/Joshua Paul Lembaga Falakiyah NU Perkirakan Hilal akan Terlihat Besok. Foto: Mencari Hilal/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Sirril Wafa mengatakan, hilal kemungkinan besar akan terlihat pada Rabu (22/3/2023) besok sore. Dengan demikian, umat Islam akan sudah bisa melaksanakan sholat Sunnah Tarawih dan besoknya menjalani ibadah puasa perdana. 

Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar Sidang Isbat penentuan awal Ramadan 1444 Hijriah pada Rabu (22/3/2023) besok. Menurut Kiai Sirril, posisi hilal di seluruh Indonesia sudah tinggi. Sedangkan berdasarkan kriteria baru MABIMS, menurut dia, imkanur rukyat dianggap memenuhi syarat jika posisi hilal mencapai ketinggian 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Baca Juga

"Sidang Isbat kan besok Rabu sore. Selepas Maghrib itu posisi hilal di seluruh Indonesia sudah cukup tinggi, sudah menuhi kriteria baru Imkanur Rukyat MABIMS yang baru," ujar Kiai Sirril saat dihubungi Republika, Selasa (21/3/2023).

Namun, kata dia, yang menjadi masalah adalah sekarang ini banyak cuaca mendung. Sedangkan hasil pengamatan hilal tidak bisa terlihat dengan kondisi cuaca seperti itu. Kendati demikian, menurut Kiai Sirril, nanti di Sidang Isbat akan ada pengembangan dan berbagai pendapat akan mengerucut pada satu kesimpulan.

"Nanti mudah-mudahan terkonfirmasi dengan hadir rukyat karena nanti ada lebih 100 titik rukyat yang akan dilaksnakan di seluruh Indonesia dari berbagai ormas, BMKG, dan Kemenag," ucap Kiai Sirril.

"Jadi kemungkinannya malam Kamis itu mudah-mudahan bisa sholat Tarawih bersama," imbuhnya. 

Kiai Sirril menambahkan, awal Ramadhan tahun ini kemungkinan besar berbarengan. Namun, pada saat penentuan Idul Fitri nanti kemungkinan perbedaannya sangat besar. 

"Perbedaan puasa mungkin lebih kecil gemanya. Nanti di lebaran Idul Fitiri itu kemungkinan perbedaannya besar sekali. Tapi itu tidak menjadi masalah. Walaupun akan banyak yang mempermasalahkannya, apalagi tahun politik. Semuanya akan dijadikan sebagai isu-isu yang biasanya tidak masalah menjadi masalah. Mudah-mudahan teduh semua," jelas Kiai Sirril. 

Lembaga Falakiyah PBNU sendiri telah merilis data hilal awal Ramadhan 1444 H. Data Lembaga Falakiyah ini meliputi ketinggian hilal, elongasi, waktu Ijtima, lama hilal, keadaan Hilal, letak Hilal,  dan letak matahari terbenam.

Tiggi hilal terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Rabu 29 Sya'ban 1444 Hijriah atau bertepatan dengan 22 Maret 2023 berada di Kota Merauke Provinsi Papua dengan tinggi 7 derajat 15 menit. Sedangkan parameter hilal terbesar terjadi di kota longka Provinsi Aceh dengan tinggi 9 derajat 5 detik 

Sementara, elongasi terkecil di Indonesia saat matahari terbenam pada Rabu 22 Maret 2023 sebesar 8 derajat 32 menit di Kota Merauke Provinsi Papua dan sampai dengan 10 derajat 8 menit di kota Longka Provinsi Aceh. 

Kemudian, Lama hilal di Indonesia saat matahari terbenam pada Rabu 29 Sya'ban 1444 Hijriah atau bertepatan dengan 22 Maret 2023 berkisar antara lama hilal 31 menit 42 detik di Merauke Papua sampai dengan lama hilal 37 menit 45 detik di Longka Aceh.

Selanjutnya, Ijtima bulan awal Ramadhan 1444 Hijriah terjadi pada Rabu 22 Maret 2023 pukul 00.25 WIB Barat jika merujuk titik lokasi gedung PBNU di Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat. 

Kemudian, kedudukan hilal pada 22 Maret 2023 berada pada posisi 3 derajat 6 menit 23 detik utara matahari. Letak matahari pada 22 Maret 2023 berada pada nol derajat 32 menit 56 detik utara titik barat. Sedangkan letak Hilal berada pada 3 derajat 39 menit 59 detik utara titik Barat. 

Data Lembaga Falakiyah PBNU ini menunjukkan posisi hilal di seluruh Indonesia telah berada di atas ufuk dan telah memenuhi kriteria Imkanur Rukyat yang telah disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS). Artinya, kemungkinan hilal terlihat sangat besar karena ketinggiannya yang sudah cukup memenuhi kriteria.

Namun, hal tersebut perlu dipastikan dengan pengamatan rukyatul hilal. Setelah itu, baru ditetapkan oleh Kementerian Agama melalui proses Aidang Isbat yang akan dilaksanakan pada Rabu (22/3/2023) besok.

Jika hilal terlihat, maka awal Ramadhan 1444 Hijriah akan jatuh bertepatan pada Rabu (22/3/2023) malam. Artinya, mulai malam Kamis umat Islam Indonesia sudah disunnahkan untuk melaksanakan sholat Tarawih. Namun jika hilal tidak dapat terlihat karena faktor tertentu, maka awal Ramadan 144 Hijriyah mulai Kamis (23/3/2023) malam dan malam Jumat tersebut disunnahkan sholat Tarawih.

 

Terpopuler