REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Menjelang memasuki Ramadhan, Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cieunteung di Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, mulai ramai dikunjungi peziarah. Pasalnya, kegiatan ziarah makam menjelang Ramadhan memang telah menjadi tradisi masyarakat, khususnya di Tanah Sunda.
Juru kunci TPU Cieunteung, Aris Hidayat, mengatakan, ramainya peziarah telah terjadi sejak Jumat (17/3/2023). Sejak saat itu, dalam sehari terdapat ratusan peziarah yang datang ke TPU Cieunteung untuk mendoakan keluarga mereka yang telah meninggal dunia dan bersih-bersih makam.
"Di sini sudah mulai ramai sejak Jumat kemarin. Kebanyakan yang datang justru dari luar kota, mungkin sekalian munggahan," kata dia, Ahad (19/3/2023).
Menurut dia, jumlah peziarah yang datang dalam tiga hari terakhir bisa mencapai 300 orang per harinya. Angka itu melonjak puluhan kali lipat dibanding momen biasa, di mana jumlah peziarah hanya puluhan orang per hari.
Kondisi itu disebut sebagai hal yang wajar. Pasalnya, ziarah menjelang momen Ramadhan atau saat Lebaran merupakan tradisi masyarakat Sunda. Biasanya, peziarah berdoa dan membersihkan makam keluarganya.
"Ini sudah jadi tradisi, setiap menjelang Ramadhan dan setelah Hari Raya. Biasanya mereka berdoa dan membersihkan makam," ujar dia.
Meski telah ramai, Aris menilai, kedatangan peziarah di momen jelang Ramadhan kali ini cenderung lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya. Menurut dia, jumlah peziarah kali ini hanya sekitar setengahnya dibanding momen yang sama pada tahun sebelumnya.
"Saya juga kurang tahu kenapa," kata dia.
Padahal, ia menyebutkan, di TPU terdapat sekitar 8.000 makam. Namun, sekitar setengah dari 8.000 makam itu kondisinya cenderung tak terawat.
Kendati demikian, Aris mengatakan, ramainya peziarah diperkirakan masih akan terjadi hingga H-1 Ramadhan. Apalagi, pada Rabu (22/3/2023) merupakan hari libur. Ia memprediksi, pada momen itu akan lebih banyak peziarah yang datang ke TPU Cieunteung.
Aris mengimbau, para peziarah tetap menjaga kebersihan di sekitar TPU Cieunteung. "Jangan buang sampah sembarangan," kata dia.
Salah seorang peziarah di TPU Cieunteung, Adi (38 tahun), mengaku sengaja datang ke makam keluarganya untuk berdoa dan membersihkan makam tersebut. Pasalnya, sebentar lagi akan memasuki bulan puasa.
"Memang sudah jadi kebiasaan, setiap mau puasa atau saat lebaran ziarah ke makam keluarga," kata dia.