REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ustadz Adi Hidayat menjadi penceramah dalam Tabligh Akbar di Masjid KH Sudja', Kompleks RS PKU Gamping, Sleman, Jumat (17/3/2023).
Dalam kesempatan tersebut Ustadz Adi Hidayat mengungkapkan alasan mengapa ayat mengenai puasa sebagaimana yang tertuang dalam Surat Al Baqarah ayat 183 tidak diturunkan di bulan Ramadhan.
"Ayat puasa di Al Baqarah 183, diturunkan dari Allah kepada Nabi Muhammad SAW di tahun kedua Hijriyah di bulan Sya'ban persis seperti sekarang. Jadi turunnya ayat ini bukan di Ramadhan tapi di bulan apa? Sya'ban, bulan kedelapan di tahun kedua Hijriyah," kata Ustadz Adi Hidayat, Jumat.
Menariknya, semua ayat-ayat yang berkaitan dengan ibadah, saat ayatnya turun langsung dipraktikkan. Contoh, ayat tentang sholat yang langsung dipraktikkan saat ayat tersebut diturunkan. Begitu pula tentang haji dan zakat.
"Turun ayat tentang zakat, zakatnya berlaku. Tetapi puasa, turunnya bulan Sya'ban, berlakunya Ramadhan, kenapa?" ucapnya.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan mengutip dari para ulama ada banyak hal istimewa di bulan Ramadhan. Saking istimewanya Nabi Muhammad SAW diberikan oleh Allah persiapan untuk menyampaikan kepada umatnya berbagai macam kesiapan sebelum menunaikan ibadahnya.
"Karena dikhawatirkan ketika turun pada waktunya langsung dipraktikkan turun sehari sebelum Ramadhan, besoknya langsung Ramadhan, dikhawatirkan tidak sempurna menunaikan ibadah yang ada di Ramadhan sehingga tidak mendapatkan keistimewaannya secara luas, maka diberikanlah waktu selama sebulan, turunlah kemudian ayatnya dari itulah ada persiapan yang istimewa kepada Ramadhan," jelasnya.