Hukum Ziarah Kubur Bagi Perempuan

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah

Jumat 17 Mar 2023 14:27 WIB

Warga berziarah ke makam keluarganya di TPU khusus Covid-19 Rorotan, Jakarta Utara, Senin (2/5/2022). Hukum Ziarah Kubur Bagi Perempuan Foto: Republika/Thoudy Badai Warga berziarah ke makam keluarganya di TPU khusus Covid-19 Rorotan, Jakarta Utara, Senin (2/5/2022). Hukum Ziarah Kubur Bagi Perempuan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada tiga pendapat yang beredar di kalangan ulama mengenai hukum ziarah kubur bagi perempuan. Pendapat pertama haram, pendapat kedua makruh, dan pendapat ketiga boleh.

Dikutip dari buku Fiqih Sunnah Wanita, Abu Malik Kamal menyebutkan, berdasarkan dalil-dalil yang ada, perempuan boleh menziarahi kubur dengan syarat ziarah itu dilakukan untuk mengingat akhirat serta dengan menjauhi segala hal yang diharamkan.

Baca Juga

Hadits riwayat Anas menyebutkan Rasulullah SAW berjalan melewati seorang perempuan yang sedang menangis di kuburan. Beliau berkata kepada perempuan itu, “Bertaqwalah kepada Allah dan bersabarlah!” Rasulullah tidak melarang perempuan itu untuk melakukan ziarah kubur.

Aisyah juga tercatat pernah berziarah kubur ke kuburan saudaranya. Dikisahkan bahwa Ibnu Abi Malikah melihat Aisyah dating dari arah pemakaman.

Ia bertanya, “Wahai Ummul Mu’minin dari mana engkau?” Aisyah menjawab, “Dari kubur saudaraku, Abdurrahman ibnu Abi Bakar.” Ibnu Abi Malikah kembali bertanya, “Bukankah Rasulullah SAW pernah melarang kita melakukan ziarah kubur?” Aisyah menjawab, “Ya Beliau pernah melarangnya, tetapi beliau kemudian memerintahkan kita untuk melakukannya.” (HR Hakim dan Baihaqi).

Aisyah juga pernah bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai apa yang mesti ia ucapkan ketika melakukan ziarah kubur. Beliau menjawab, katakanlah:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ

“Semoga keselamatan dicurahkan Allah kepada kaum mukminin dan kaum muslimin penghuni kuburan ini. Semoga Allah merahmati kita semua, yang terdahulu maupun yang belakangan. Dan kami, jika Allah menghendaki, pasti akan menyusul kalian. (HR Muslim, Ahmad, Abdur-Razzaq, dan Baihaqi).

Namun, ulama asal Mesir ini juga menuliskan agar kaum perempuan yang berziarah untuk memperhatikan hal-hal berikut.

1. Jika perempuan yang melakukan ziarah kubur itu diketahui akan menjerit, meratap, atau melakukan hal-hal yang terlarang, maka ziarah kubur itu menjadi haram baginya.

2. Jika kuburan yang diziarahi itu adalah kuburan wali atau orang saleh dan perempuan tadi mendatanginya dengan niat agar terlepas dari bencana atau terpenuhi kebutuhannya, maka hal itu termasuk syirik dan ziarah kubur menjadi haram.

3. Jika para perempuan mengkhususkan hari-hari tertentu, termasuk hari raya, untuk melakukan ziarah kubur.

4. Kaum perempuan yang melakukan ziarah kubur tidak boleh berhias, bersolek, atau memakai wewangian.