REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadhan, kulit berpotensi mengalami beberapa masalah seperti kering atau dehidrasi, kusam, hingga lebih sensitif. Pasalnya selama berpuasa asupan cairan terbatas serta pola tidur berubah dan durasinya menjadi lebih sedikit.
Karena itu, menurut dokter spesialis dermatologi Venereologi Estetika, dr Suksmagita Pratidina, penting untuk menyesuaikan kembali skincare yang akan digunakan. Dengan begitu, kesehatan kulit akan tetap terjaga selama menjalankan ibadah puasa.
"Perlu di-adjust skincare-nya, karena masalah kulitnya juga beda. Selama puasa kan asupan cairan terbatas dan pola istirahatnya juga berubah bahkan lebih sedikit mungkin durasinya, dan perubahan ini bisa bikin kulit jadi kasar, kering, kusam," kata dr Suksmagita dalam diskusi media di kawasan Pakuwon, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Dokter yang akrab disapa Gita tersebut mengatakan ada dua hal yang perlu difokuskan dalam merawat kulit selama puasa. Fokus pertama adalah hidrasi, di mana Anda harus rutin memakai pelembap yang mengandung Hyaluronic Acid, Glycerin, Ceramides, Gluconolactone, dan Lactobionic Acid. Selain pelembap, Anda juga bisa memakai skincare yang mengombinasikan antioksidan plus vitamin.
Fokus kedua, Anda wajib memproteksi kulit dari paparan sinar matahari dengan rutin mengenakan tabir surya atau sunscreen. Menurut dr Gita, agar manfaat dari tabir surya bisa optimal, pengaplikasiannya harus setiap tiga sampai empat jam sekali.
"Di negara dengan iklim tropis seperti Indonesia, sunscreen itu wajib untuk melindungi kulit dari sinar UV yang bisa merusak kulit. Saat enggak ke mana-mana juga harus pakai, karena sinar matahari bisa masuk lewat jendela," kata dr Gita.