Baznas Luncurkan Program Menulis Alquran Sambut Ramadhan

Red: Nora Azizah

Jumat 10 Mar 2023 21:35 WIB

Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Program Menulis Al Quran untuk menyambut bulan Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi. Foto: Republika/Wihdan Hidayat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Program Menulis Al Quran untuk menyambut bulan Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI meluncurkan Program Menulis Al Quran untuk menyambut bulan Ramadhan 1444 Hijriah/2023 Masehi. "Tujuannya untuk mengingatkan kita semua bahwa bulan Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia," ujar Ketua Baznas RI Noor Achmad di Jakarta, Jumat (10/3/2023).

Peluncuran program ini ditandai dengan menebalkan ayat 1-3 surah Al-Fatihah oleh Noor Achmad, bersama para pimpinan Baznas RI Baznas DKI Jakarta dan perwakilan muzaki. Penulisan kemudian diikuti secara serentak oleh seluruh amil Baznas Provinsi di seluruh Indonesia.

Baca Juga

Noor Achmad mengatakan, Baznas selalu mempersiapkan dan menyambut gembira datangnya bulan suci Ramadhan. Tahun ini, kata Noor, kegembiraan itu diluapkan dengan penulisan mushaf Al Quran yang melibatkan 1.000 Amil, 1.000 muzaki (pemberi manfaat), dan 1.000 mustahik (penerima manfaat) di seluruh Indonesia.

Program menulis Al Quran ini akan berlangsung mulai 10 sampai 20 Maret 2023 dengan penutupan dilakukan pada momentum Baznas Award pada 21 Maret 2023 yang akan ditandai dengan penulisan ayat terakhir dari surat An-Naas oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.

"Dua mushaf Al Quran berukuran besar, selanjutnya akan diserahkan kepada seseorang, tapi masih rahasia dan akan diumumkan nanti," ujar NoorAchmad.

Sementara itu, Sekretaris Utama Baznas RI Muchlis Muhammad Hanafi menjelaskan penulisan mushaf Al Quran terdiri dari dua naskah ukuran A3 plus yang ditulis di Baznas Pusat, dan 22 mushaf ukuran B5 yang disebar ke Baznas Provinsi di seluruh Indonesia. Adapun mushaf yang besar, khatnya ditulis oleh kaligrafer asli Indonesia Ustad Isep Misbah. 

Sementara untuk ukuran B5 merupakan naskah yang biasa digunakan oleh mushaf di Madinah dan ditulis oleh Utsman Thaha. Namun mushaf sudah dimodifikasi sesuai dengan standar Indonesia

Penulisan mushaf Al Quran ini, kata dia, menggunakan metode follow the line. Artinya, muzaki, mustahik, atau amil yang menulis tinggal menebalkan saja.

"Untuk naskah mushaf ukuran besar kami dapat dari Lajnah Pentashihan Mushaf Al Quran yang sudah sesuai dengan standar mushaf Indonesia," kata dia.

Terpopuler