REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan jamaah shalat Idul Fitri 1443 hijriah membludak hingga memadati pelataran dan halaman Masjid Agung Attin, Jakarta Timur, Senin (2/5). Jamaah shalat ied tidak hanya dari kawasan Masjid Agung Attin, tapi juga datang dari Kota Bekasi, Depok hingga Bogor, Jawa Barat.
Membludaknya jamaah, membuat parkiran di Masjid Agung Attin penuh, bahkan kendaraan harus diparkir gedung padepokan pencak silat, sampai pinggiran kedua jalur Jalan Taman Mini I. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah Jalan Raya Pondok Gede menuju Taman Mini Indonesia Indah (TMII) sempat tersendat.
"Saya berangkat dari rumah jam tigaan, sengaja saya shalat subuh di sini (Masjid Agung Attin) supaya dapat shaf terdepan dan parkir," ujar Ridwan (42) warga Jatiwaringin, Kota Bekasi, saat ditemui usai shalat Ied, Senin (2'5).
Bapak tiga anak itu mengajak turut serta istri dan anaknya untuk menunaikan shalat ied di Masjid Agung Attin. Dia beralasan, sudah sejak kecil turun temuran keluarganya memilih menunaikan shalat ied di masjid yang dibangun sejak 1997 silam tersebut. Hanya saja pada Idul Fitri tahun lalu keluarganya absen shalat ied di Masjid Attin karena pandemi Covid-19.
Sementara itu, Baihaqi (31) warga Bojonggede, Bogor mengaku baru pertama kali shalat ied di masjid yang dibangun oleh keluarga Presiden Soeharto tersebut. Kebetulan, pria asal Sumedang itu tidak mudik ke kampung halaman, maka ia sempatkan untuk mengikuti shalat Idul Fitri di Masjid Agung Attin.
"Pengen saja sih shalat Ied di sini, ini baru pertama kali, biasanya saya pulang kampung," ucap karyawan di salah satu bank swasta tersebut.
Pada shalat Idul Fitri 1443 di Masjid Attin ini diimami oleh Syahrir Ali Basyah. Sementara khutbah Shalat Idul Fitri akan diisi oleh Achmad Satori Ismail yang mengangkat tema "Menuju Perubahan Dalam Perspektif Islam".