Pesan Idul Fitri Ketum PP Muhammadiyah

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil

Ahad 01 May 2022 17:50 WIB

 Pesan Idul Fitri Ketum PP Muhammadiyah. Foto:  Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan sambutan saat peresmian Masjid At-Taqwa dan Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI Jakarta, Sabtu (20/11). Kegiatan ini sekaligus untuk meramaikan momentum milad Muhammadiyah ke-109.Prayogi/Republika Foto: Prayogi/Republika. Pesan Idul Fitri Ketum PP Muhammadiyah. Foto: Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan sambutan saat peresmian Masjid At-Taqwa dan Gedung Dakwah Muhammadiyah DKI Jakarta, Sabtu (20/11). Kegiatan ini sekaligus untuk meramaikan momentum milad Muhammadiyah ke-109.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir mengucapkan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriyah. Haedar pun mengimbau agar pemimpin negeri dan tokoh umat agar tidak berhenti menebarkan mozaik ilmu.

Haedar menuturkan, selama Ramadhan umat ditempa agar mengontrol segala sisi nafsu. Di hari Idul Fitri, katanya, seyogianya perbedaan dalam praktik ibadah akan semakin memperkaya toleransi dengan mengedepankan ukhuwah seluruh umah, serta terbebas dari egoisme kelompok yang dapat mengoyak keragaman bersama.

Baca Juga

Haedar pun mengajak agar Ramadhan dan Idul Fitri dijadikan sebagai jalan baru keruhanian. Sehingga, semakin meningkatkan iman dan takwa kepada Allah, memancarkan kesalehan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, juga menampilkan keteladanan diri dalam perilaku dan pengamalan keagamaan yang mendamaikan, menyatukan, mencerdaskan, memajukan, mencerahkan, dan kebajikan utama rahmat segenap alam.

Haedar juga mengajak untuk menebarkan hikmah yang tinggi dalam mengayomi umat dan bangsa dengan sikap adil, ihsan, dan teladan. Selain itu, Haedar juga meminta agar menghindari sikap sebelah, menebar resah dan pecah belah.

"Dengan kerendahan hati kami mengajak, marilah kita gerakkan kearifan hidup bersama sebagai ruhani kita berbangsa. Indonesia dengan segala keragaman agama, suku, ras, golongan, dan kekayaan alam niscaya kita rawat disertai nilai luhur yang utama," kata Haedar di Yogyakarta, Ahad (1/5/2022).

Lebih lanjut, Haedar juga menyebut bahwa bersatu dalam kebhinekaan dan berbhineka dalam kesatuan akan menjadikan Indonesia utuh dan maju. Sebaliknya, kata Haedar, berpecah dan menebar masalah hanya akan menjadi sumber fitnah dan musibah di tubuh bangsa.

Untuk itu, segenap warga bangsa juga diharapkan belajar memberi dan menerima. Termasuk menghilangkan kemudharatan dan mendatangkan kemaslahatan, menahan dengki dan merekat kasih persaudaraan, membuang egoisme pribadi dan merawat keluhuran etika.

"Dia (Allah) memberikan hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat," ujar Haedar mengutip Al-Baqarah ayat 269.

Haedar berharap, muslim yang bersungguh-sungguh menjalankan rangkaian ibadah puasa selama sebulan penuh menjadi insan yang bertakwa. Dengan begitu, dapat meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat dalam ridha Allah SWT.

"Mohon maaf atas segala khilaf di Hari Raya yang sarat makna bagi semua. Taqabbala-Llahu minna wa minkum, semoga puasa serta ibadah Ramadan dan Idul Fitri bagi setiap muslim yang menjalankannya diterima di sisi Allah SWT," ujar Haedar.