REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Mahkamah Agung Arab Saudi meminta semua Muslim di seluruh wilayah Kerajaan untuk melihat bulan sabit Syawal pada Sabtu (30/4) malam, yang bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan 1443 H. Mahkamah mengatakan, siapa pun yang melihat hilal bulan Syawal dengan mata telanjang atau melalui teropong, segera lapor ke pengadilan terdekat dan mendaftarkan kesaksiannya.
Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Sheikh Dr Abdullatif Bin Abdulaziz Al Al Sheikh telah mengarahkan cabang kementerian untuk mempersiapkan semua masjid dan ruang sholat di luar ruangan untuk melaksanakan sholat Idul Fitri. Menteri telah menetapkan waktu untuk sholat Idul Fitri, yaitu 15 menit setelah matahari terbit, menurut kalender Umm Al Qura.
Dilansir Gulf News, Jumat (29/4/2022), Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial (MHRSD) Saudi juga telah mengumumkan, akan ada empat hari libur Idul Fitri untuk sektor swasta dan nirlaba di Kerajaan. Liburan akan dimulai dari akhir hari kerja pada Sabtu 30 April atau 29 Ramadhan.
Awal pekan lalu, Pusat Astronomi Internasional UEA mengatakan 2 Mei akan menjadi hari pertama Idul Fitri di sebagian besar negara. Karena bulan sabit Syawal 1443 kemungkinan akan terlihat pada Sabtu, 30 April, bertepatan dengan 29 Ramadhan.
Direktur Pusat Astronomi Internasional UEA, Mohammad Shawkat Odeh menyampaikan, di negara-negara yang memulai Ramadhan pada hari Ahad 3 April, termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei, India, Bangladesh, Pakistan, Iran, Oman, Yordania, Maroko dan Ghana, bulan sabit Syawal akan terlihat pada Ahad 1 Mei.
Odeh mengatakan, di negara-negara yang akan menyaksikan hilal pada Sabtu 30 April, tidak mungkin bisa melihat pada hari itu karena bulan akan terbenam sebelum matahari. Sehingga, negara-negara tersebut akan menyelesaikan 30 hari Ramadhan. Maka Idul Fitri dimulai pada 2 Mei 2022.
Di negara-negara yang akan menyaksikan bulan sabit pada 1 Mei, penampakan bulan pada hari itu tidak akan mungkin dilakukan di Australia dan wilayah sekitarnya, tetapi akan dimungkinkan melalui teleskop di Asia Tengah dan Barat, sebagian besar Eropa dan Afrika Selatan.