REPUBLIKA.CO.ID, NABLUS -- Nablus di Tepi Barat utara dikenal sebagai ibu kota hidangan penutup di Palestina. Kunafa, hidangan yang populer dibuat di kota ini populer di semua negara Arab serta di Barat.
Selama Ramadhan, kunafa adalah makanan istimewa bagi umat Muslim dan merupakan bagian dari Ramadhan Palestina yang otentik. Kudapan ini dinikmati untuk berbuka puasa.
Sejak dini hari, Mohammed Al-Nimr sibuk menyiapkan adonan qatayef untuk pelanggan tokonya di Jalan Al-Nasr. “Qatayef adalah makanan penutup yang hanya kami siapkan di bulan suci, dan pelangga datang dari berbagai wilayah untuk membelinya di toko saya,” kata Al-Nimr, sambil menuangkan adonan cair ke piring panas.
Mazen Halawa (73 tahun), berdiri di belakang beberapa pot besar berisi zainab’s fingers, kue-kue isi keju dan awama atau bola donat manis yang telah ia buat selama 50 tahun. Selama Ramadhan, permintaan makanan penutup ini meningkat pesat.
“Setiap rumah tangga mengonsumsi manisan ini selama Ramadhan. Nablus terkenal dengan manisannya, dan harganya masuk akal,” kata Halawa.
Selama bulan suci, banyak restoran juga memproduksi manisan untuk memenuhi permintaan yang besar. Dilansir Arab News pada Selasa (29/3/2022), banyak pemilik toko, mengeluhkan tentang penjualan yang rendah akibat dari pandemi dan penutupan sementara yang diberlakukan di Tepi Barat.
“Jumlah pembeli tahun ini jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata pemilik toko manisan di Nablus Majdi Arafat.
Arafat mengaitkan penurunan pembeli dengan situasi ekonomi yang memburuk yang disebabkan pandemi dan pemberlakuan karantina di sejumlah wilayah. Budaya makanan penutup Nablus telah meluas ke kota-kota tetangga Palestina serta negara-negara Arab dan Islam.
“Toko manisan Abaza adalah yang paling terkenal di Nablus. Seorang pembuat manisan terkenal di Levant memberi tahu saya Abaza adalah orang yang mengajari kami cara membuat kunafa. Orang Turki mengambilnya dari pembuat manisan di Levant setelah kami membawanya ke sana dari Nablus,” ujar seorang peneliti yang ahli dalam sejarah Nablus Taher Bakeer.
“Ini adalah kota industri, terkenal dengan pembuatan manisan dan tahina, selain sabun,” ujar sejarawan dan pelancong Ibnu Batutah menulis tentang Nablus dalam bukunya.
Selain yang disebutkan sebelumnya, makanan manis paling populer yang dibuat di kota ini adalah pai keju, pai krim, khudoud Al-sitt, kullaj, shafaef Al-sitt, aratis dengan susu, Al-burma, sira binti Al-malek, bin narayn, karakeesh, harisa, dan qazza.
https://www.arabnews.com/node/1850476/lifestyle