1

“Tentu saja, jika kami tidak membutuhkan ini, kami tidak akan datang ke sini. Dengan cara ini kami bisa mendapatkan lebih banyak barang untuk rumah karena mendapatkan makanan ini,” kata Umm Maryam, mencontohkan bahan bakar mobil, dan membayar sewa dan listrik.

Duduk di meja panjang di sekolah, relawan membantu mengkoordinasikan distribusi paket makanan, yang disumbangkan oleh Islamic Relief USA. Ayah tiga anak berusia 48 tahun Ihad Al Shami dulu menjalankan bisnis pakaiannya sendiri, tetapi kehilangan usahanya di tengah gejolak ekonomi. Dan saat dia bekerja lagi di supermarket terdekat, dia mengatakan situasinya semakin buruk.

“Karena situasi buruk di Lebanon, bantuan yang lebih sedikit [daripada yang dia dapatkan] akan menjadi bantuan besar bagi orang-orang,” katanya.

Begitu parahnya krisis keuangan dan hilangnya nilai pound Lebanon, Al Shami mengatakan bahkan rekan-rekan yang dibayar relatif baik menghabiskan semua gaji bulanan mereka dalam 10 hari pertama atau lebih setelah dibayar.

“Jika saya ingin mendapatkan sepatu untuk anak bungsu saya, misalnya, saya harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 5,6 juta, yang merupakan setengah dari gaji saya.”

https://www.thenationalnews.com/mena/lebanon/2022/04/21/lebanese-families-forced-to-rely-on-food-parcels-to-get-through-ramadan/