REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Puasa pada bulan suci Ramadhan merupakan rukun Islam keempat yang menjadi kewajiban bagi kaum Muslim untuk dijalankan sekali dalam setahun. Dengan berpuasa, bukan hanya menjalankan perintah Agama Islam, namun memberikan dampak positif bagi tubuh yang melakukan puasa sepanjang dilakukan dengan sesuai tuntunan agama.
"Dengan berpuasa dapat mengontrol emosi, sekaligus memberikan banyak manfaat untuk kesehatan," kata pakar Ilmu Gizi dari Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Dr Razak Thaha, Sabtu (23/4/2022).
Ia mengatakan, sejumlah manfaat puasa untuk menjaga kesehatan tubuh di antaranya menjaga daya tahan tubuh tetap baik, juga dapat mengontrol kadar gula darah dan kolesterol serta membantu menurunkan berat badan. Hanya saja, untuk memperoleh manfaat puasa tersebut, perlu komitmen dalam memilih makanan atau nutrisi, sehingga asupan gizi dapat terpenuhi dan tentunya mampu menjaga pola makan.
Hal itu dinilai penting, karena jenis makanan atau minuman yang dikonsumsi tubuh turut mempengaruhi hasil yang diperoleh kelak. Alasannya, mengonsumsi makanan sehat dan gizi berimbang itu dibutuhkan dalam tubuh yakni kalori yang cukup dan sejumlah zat gizi. Sebagai gambaran, makanan yang dikonsumsi itu harus mengandung berbagai zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang sesuai, serta mengandung berbagai vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh.
"Kurang lebih 14 jam saat berpuasa, tubuh kita tidak diisi nutrisi, karena itu porsi makan harus dapat diatur saat sahur dan buka puasa," kata Razak yang juga menjadi tim Program Penanganan Stunting Nasional.
Setidaknya pembagian porsi makan yang ideal selama puasa dapat dibagi tiga yakni saat sahur 40 persen, buka puasa 50 persen dan seusai taraweh 10 persen. Dalam setiap porsi makan itu, lanjut Guru Besar Unhas ini, mengandung karbohidrat yang diperoleh dari nasi atau sejenisnya, protein hewani atau nabati misalnya ikan, daging, tahu dan tempe, serta lemak.
"Selain itu, perlu ditambahkan sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral tubuh," katanya.
Untuk menghindari terjadinya dehidrasi saat berpuasa, konsumsi cairan juga harus tetap dijaga untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh minimal dua liter air setara dengan delapan gelas air per hari. Kebutuhan cairan tersebut ditutupi saat buka puasa ataupun sahur yang dapat dilakukan secara bertahap agar tidak menimbulkan begah.