Bentuk Bela Negara Dinilai Bisa dengan Profesinya Masing-Masing

Red: Bilal Ramadhan

Jumat 22 Apr 2022 23:14 WIB

Festival Rabani dengan tema “Semarakan Ramadhan dengan Bela Negara”, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/4). Foto: Istimewa Festival Rabani dengan tema “Semarakan Ramadhan dengan Bela Negara”, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)  memanfaatkan bulan suci Ramadhan sebagai momentum mengajak masyarakat bela negara. Direktur Informasi dan Komunikasi Politik Hukum dan Keamanan Kominfo Bambang Gunawan mengatakan, bentuk bela negara bisa dilakukan oleh semua individu dengan cara berpartisipasi aktif, menyampaikan sumbangsih kepada negara sesuai dengan profesi masing-masing.

“Itulah inti bela negara, di mana kita berpartisipasi dengan cara memberikan sumbangsih kepada negara sesuai dengan kemampuan dan profesi masing-masing,” ujar Bambang dalam Festival Rabani dengan tema “Semarakan Ramadhan dengan Bela Negara”, di Semarang, Jawa Tengah dalam rilisnya, Jumat (22/4/2022).

Di era digital sekarang, lanjut Bambang, data menunjukkan lebih dari 74 persen warga Indonesia adalah pengguna aktif internet. Sisi positifnya, semua masyarakat kini bisa mengakses informasi dari ponsel. Namun, nyatanya tidak semua informasi yang beredar itu benar dan valid.

“Tidak semua informasi itu benar. Kalau kita bijak dalam menggunakan media sosial, sesungguhnya lebih dari separuh informasi yang kita terima itu tidak benar,” ujar Bambang.

Ia mengimbau agar masyarakat, agar tidak mudah menyebarluaskan informasi yang beredar di media sosial.

“Teliti saat menerima informasi, tidak serta merta memviralkan, menyebarluaskan,” kata dia lagi.

Sementara, Gus Huda selaku tokoh masyarakat menegaskan bela negara dalam perspektif islam adalah kewajiban. Artinya membela negara itu wajib dan bisa dilakukan dari berbagai sudut pandang.

“Melestarikan budaya-budaya di tanah air juga dalam bentuk bela negara. Kita bisa beribadah nyaman karena negara kita aman, karena banyak yang bela dan melindungi,” ujarnya.

Di sisi lain, influencer Del Fano Charies berpendapat bagi anak muda, bela negara diwujudkan dengan anak muda yang tidak krisis identitas.

“Sebagai anak muda, bela negara cukup menjadi diri sendiri. Keren tidak harus bergaya seperti barat. Anak muda jangan krisis jati diri,” ujarnya.