Makan Perlahan Saat Buka Penting Bagi Pasien Diabetes

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari

Rabu 07 Jun 2017 09:08 WIB

Penyakit diabetes Foto: ist Penyakit diabetes

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pasien diabetes tipe-2 umumnya tetap bisa berpuasa di bulan Ramadhan asal berkonsultasi dengan dokter dan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Kemampuan pasien diabetes untuk berpuasa bergantung pada diet dan obat-obatan.

Spesialis Penyakit Dalam di Imperial College London, Dokter Farhana bin Lootah mengatakan pasien diabetes tipe-2 perlu menerapkan diet seimbang. Saat makan, hal yang diperhatikan adalah kuantitas atau jenis makanan yang dikonsumsi dan kualitasnya.

"Makan perlahan selama berbuka juga membantu menghindari gangguan pencernaan pasien diabetes, sekaligus menyeimbangkan kadar gula darah," kata Farhana, dilansir dari The National, Rabu (7/6).

Diet yang baik adalah mengandung seluruh kandungan nutrisi penting, mulai dari roti, sereal, atau nasi. Protein nabati dan hewani, mulai dari daging, ayam, ikan, atau kacang-kacangan. Susu, laban, atau yogurt, serta buah dan sayuran.

Risiko kenaikan gula darah pasien diabetes saat berbuka puasa perlu diperhatikan, khususnya saat mengonsumsi makanan manis. Pasien juga perlu terus berhati-hati dan minum air putih banyak, sehingga tetap terhidrasi selama menahan lapar dan haus.

Saat sahur, pasien diabetes perlu makan karbohidrat sederhana, seperti roti multigrain, sereal gandum, nasi basmati, kacang-kacangan, kacang lentil, buah, dan sayuran. Makanlah dengan bijaksana, jangan berlebihan, dan ingat tetap banyak minum air putih.

Pasien diabetes perlu memastikan tetap sahur untuk menghindari hipoglikemia atau kadar gula rendah. Hindari makan tengah malam, supaya kadar glukosa tetap seimbang.

Terpopuler