Gebyar Ramadhan di Kampus UMM

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Hafidz Muftisany

Jumat 20 Jul 2012 14:00 WIB

Masjid Kampus Universitas Muhammadiyah Malang Foto: Erik Purnama Putra/Republika Masjid Kampus Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Univeritas Muhammadiyah Malang menyambut gebyar Ramadhan 1433 H dengan berbagai kegiatan.Pada pertengahan puasa, Pusat Studi Islam dan Filsafat (PSIF) UMM menyelenggarakan Kolokium Ulama Muhammadiyah se-Jatim.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, UMM menjadi tuan rumah Kajian Ramadhan PW Muhammadiyah Jawa Timur. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, kajian ini diikuti oleh ribuan kader Muhammadiyah yang dipusatkan di UMM Dome, dan penginapannya di Rusunawa dan ruang-ruang kelas.

Kepala Humas UMM Nasrullah mengatakan, aksi sosial juga menjadi agenda penting UMM. Panitia telah menyiapkan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan pembagian sembako masing-masing untuk 200 orang.

Ada tiga titik yang dijadikan lokasi bakti sosial, yakni di Sumber Pucung Kab Malang, Junrejo Batu dan Tunggul Wulung Kota Malang. "Ini di luar program penerimaan dan penyaluran zakat fitrah yang dipusatkan di masjid AR Fahruddin," tambah dosen Komunikasi itu.

Pada 10 hari terakhir, sebagaimana tradisinya, UMM menggelar Pengajian I'tikaf Ramadhan (PIR). PIR dibagi menjadi tiga kelompok, yakni untuk fungsionaris mahasiswa (4-5 Agustus), dosen dan karyawan laki-laki (9 Agustus) dan dosen dan karyawan perempuan (11 Agustus).

Sementara itu, pada malam pertama tarawih Kamis malam, ketiga masjid dipenuhi jamaah. Di masjid Ad-Dakwah kampus II, diisi oleh penceramah Wakidi, sedangkan di AR Fahruddin oleh rektor Muhadjir Effendy dan di KH Bedjo oleh Syamsul Rizal Yazid. Di ketiga masjid juga diadakan kajian subuh.

Asisten Rektor Bidang Alislam dan Kemuhammadiyahan, Syamsul Rizal Yazid, mengatakan tahun ini panitia Ramadhan kampus UMM mengangkat tema menambah iman, ilmu dan amal untuk meraih kemenangan dan ketaqwaan.

"Tema ini diimplementasikan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat penguatan ideologi ketauhidan, memperluas keilmuan Islam dan memperbanyak amal dan kepedulian kepada sesama yang membutuhkan," kata Syamsul.