Bagaimanakah Lidah Kita Berpuasa? (2-habis)

Rep: Hannan Putra/ Red: Hafidz Muftisany

Sabtu 11 Aug 2012 04:20 WIB

Puasa. Ilustrasi Foto: enfoodrecipes.com Puasa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Bagaimana mungkin disebut berpuasa orang yang melepaskan tali kekang lidahnya? Bagaimana mungkin disebut berpuasa orang yang dipermainkan lidahnya, ditipu ucapannya, diperdaya cara bertuturnya?

Bagaimana mungkin disebut berpuasa orang yang berbohong dan bergunjing, mengobral caci maki dan sumpah serapah dan melupakan hari kiamat? Bagaimana mungkin disebut berpuasa orang yang memberi kesaksian palsu, dan tidak berhenti berbuat jahat kepada kaum Muslimin?

Dalam sebuah hadis shahih Rasulullah bersabda, “Seorang Muslim adalah orang yang membuat Muslim lainnya terhindar dari gangguan lidah dan tangannya.”

Allah SWT juga berfirman, “Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan diantara mereka." (QS. Al-Isra’, 53).

Yang dimaksud dengan perkataan yang lebih baik ialah ucapan yang sopan, baik, indah yang tidak melukai orang, tidak menodai kehormatan dan kemuliaan seorang Muslim.

Allah SWT berfirman, "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing orang lain. Apakah kamu menyukai jika salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya." (QS. Al-Hujurat: 12).

Betapa banyak orang berpuasa merusak puasanya pada saat lidahnya rusak, cara bertuturnya busuk dan kata- katanya tercela? Tujuan puasa bukanlah lapar dan haus, tetapi pendidikan dan latihan.

Lidah adalah jalan untuk kebajikan, tapi ia juga jalan kejahatan. Betapa sangat beruntung orang yang menggunakannya untuk berdzikir kepada Allah, memohon ampunan Nya, bertasbih dan bertaubat.

Dengan hadirnya Bulan Puasa ini. Seyogyanya kita tidak hanya menahan mulut kita dari makan dan minum, tapi juga menahan mulut kita dari mengucapkan hal-hal yang tidak baik. Wahai orang yang berpuasa! basahi lidahmu dengan dzikir kepada Allah, didik ia dengan takwa, bersihkan ia dari maksiat.

Terpopuler