REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Para pegadang musiman berderet di sejumlah wilayah di Kuala Lumpur, Malaysia memasuki bulan suci Ramadhan. Beberapa kawasan tersebut memang diperuntukan bagi para pedagang yang mencoba mendulang rizki dengan menjual aneka makanan berbuka puasa (takjil).
Di sepanjang jalan Chow Kit hingga Jalan Raja Alang, Kuala Lumpur, contohnya. Akhir pekan ini, Sabtu (21/7), terdapat ratusan tenda-tenda yang disiapkan oleh pengelola pasar Ramadhan untuk para pedagang yang menjajakan aneka makanan tradisional. Para pengunjung pasar Ramadhan tersebut bisa berburu aneka ragam makanan mulai dari kue-kue basah, risol (di Malaysia disebut karipap), cempedak goreng, lontong, lemper, onde-onde dan lainnya.
Ada juga minuman seperti cendol, es kelapa muda, air tebu, ayam goreng berempah, murtabak (martabak), ayam bakar madu, bubur lambuk dan masih banyak lainnya. Di tempat tersebut, ternyata makanan khas Indonesia seperti gule tunjang, ikan gurame goreng, rendang, pepes ikan juga diperdagangkan disana dan mampu menarik banyak pembeli.
Suasana tambah meriah dengan kehadiran kambing guling yang juga ikut menjadi menu makanan yang ditawarkan di pasar Ramadhan di Jalan Raja Alang tersebut. Menurut Zarmidi bin Kamaruzaman, dirinya tiap tahun berdagang kambing guling di sini, dan biasanya dapat menjual satu hingga satu setengah ekor kambing.
"Makanan ini nantinya bisa dimakan dengan salad ataupun dengan nasi putih. Satu porsinya dijual 10 ringgit," sebut dia.
Tidak ketinggalan pula dijual aneka buah kurma yang ditawarkan dengan paket murah yang dapat beli dengan harga mulai tiga ringgit hingga 15 ringgit per kemasan. Pada hari pertama puasa tersebut, tampak para pengunjung memadati lokasi bazar. Namun, ada sedikit terganggu kenikmatan berburu makanan disana sebab turun hujan meskipun hanya beberapa menit saja.
Sepertinya para pengunjung juga sudah mengantisipasinya dengan membawa payung. Sehingga meskipun hujan turun tetap melakukan perburuan makanan yang diinginkannya.
Siti, salah satu pengunjung mengaku, dirinya tidak saja mencari untuk menu pembuka puasa, tapi juga untuk sekalian makan sahur. Alasan Siti mencari panganan di pasar dadakan tersebut karena ia tidak sempat memasak sendiri. "Belanja di pasar Ramadhan ini senang sebab banyak aneka masakan yang bisa kita beli termasuk untuk makan sahur," ungkapnya.