REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bukan kali ini saja penyelenggaran Olimpiade bertepatan dengan bulan suci Ramadhan. Fenomena serupa pernah terjadi pada tahun 1980 ketika pesta olahraga terakbar sejagat itu digelar di Moskow, Rusia. Nyatanya, kondisi berpuasa tak menghalangi para atlet muslim untuk berprestasi.
Setidaknya, itulah yang dialami Seleiman Nyambui. Pelari asal Tanzania itu berhasil meraih medali perak di nomor 5000 meter meski harus berlomba dalam kondisi puasa di Moskow.
"Ketika Anda memutuskan untuk melakukan sesuatu, Allah berada di belakang Anda," kata dia seperti dilansir The Washington Post, Kamis (19/7).
Nyambui mengatakan, bagian tersulit dari kompetisi besar adalah masa-masa latihan dan persiapan. Ramadhan yang tiba sebelum kompetisi digelar, menurut dia, akan jauh lebih mempengaruhi penampilan atlet Muslim.
Ia mengakui bahwa berpuasa pada saat berkompetisi merupakan kesulitan tersendiri bagi para atlet. Namun, kesulitan itu hanya dirasakan pada pekan pertama Ramadhan saat tubuh masih beradaptasi dengan pola baru.
"Setelah itu, orang-orang akan terbiasa. Mereka tetap bisa bermain sepakbola, jogging, dan berenang," ujarnya.
Olimpiade London 2012 akan digelar mulai 27 Juli hingga 12 Agustus mendatang. Sekitar 3000 atlet Muslim akan ambil bagian dalam kompetisi tersebut