REPUBLIKA.CO.ID, ALBANIA – Tradisi Ramadhan dan Idul Fitri di berbagai wilayah Albania dirayakan dengan cara yang berbeda-beda. Di utara Albania misalnya, ada tradisi 'lodra' untuk membangunkan orang makan sahur.
Boom ba ba Boom! Demikian bunyi lodra yang membangunkan kaum Muslimin agar untuk makan sahur. Lodra adalah drum berbentuk silinder dengan dua lubang ganda yang ditutupi kulit kambing, sejenis gendang di Indonesia.
Para penggebuk lodra menggunakan dua stik berbeda untuk memukul kedua tepian drum sehingga menghasilkan dua irama berbeda. Satu sisi lodra digebuk dengan stik berbentuk palu kayu, sebagai pemukul utama. Sedang sisi lainnya menggunakan ranting kayu merah, yang banyak tumbuh di pegunungan.
Para penggebuk lodra biasanya dari kalangan masyarakat Gipsi dan mendapat makanan atau uang atas jasanya. Mereka juga kadang diundang untuk makan sahur atau buka puasa bareng.
Makanan utama untuk sahur dan berbuka di bulan Ramadhan sangat bervariasi antara rumah dengan rumah yang lain, dengan begitu banyak pilihan. Ada banyak kesamaan antara makanan Albania dan Turki. Namun Albania memiliki beberapa hidangan unik yang dibuat dari bahan-bahan makanan dan bumbu-bumbu dasar.
Anda dapat memilih Byrek, kue pie datar yang dapat disantap saat panas atau dingin. Byrek ini berisi daging dan bayam. Pastice, pasta dengan susu, keju, telur dan mentega. Pettulla, adonan manis yang digoreng gurih berisi selai, saus krim atau keju. Atau Imam Bayudin, hidangan terong dengan bawang putih.
Para pemukul lodra kadang datang menjelang iftar atau berbuka. Iftar adalah tradisi kuat yang melekat di masyarakat Albania, yang kadang ditawarkan oleh warga Kristen kepada Muslim yang berpuasa. Iftar ini dijadikan pertemuan sosial oleh umat Muslim dan Kristen.
Sedangkan hari raya Idul Fitri di Albania berlangsung selama tiga hari dan menjadi momen yang diharapkan anak-anak, baik Muslim maupun Kristen. Bocah-bocah ini mendapat hadiah-hadiah tradisional seperti pakaian baru dan permen. Mereka juga mengumpulkan permen dengan mengunjungi rumah-rumah dengan tas yang dicangklong di bahu.
Hari pertama Idul Fitri biasanya dihabiskan di rumah bersama keluarga, sementara dua hari berikutnya digunakan untuk saling berkunjung dan bersilaturrahmi dengan tetangga, saudara maupun sanak kerabat. "Byram Mubarak, Byram Mubarak!" ucap warga kepada yang lain. Byram adalah ungkapan Albania untuk Idul Fitri.
Selama 50 tahun diperintah oleh rezim komunis yang ketat mengawasi semua praktik keagamaan, shalat nyaris menghilang di Albania. Namun bagi yang agamanya kuat, mereka tetap menjalankan perintah Allah tersebut. Tak ada yang tahu jika Anda puasa atau tidak, dan sebagian besar orang yang berpuasa memilih berbohong dan mengaku sudah makan ketika ditawarkan makanan pada bulan Ramadhan.
Saking banyaknya orang miskin di Albania, zakat diberikan secara pribadi kepada mereka yang diketahui kurang beruntung.