REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Pada lebaran kedua atau Kamis (1/9) ini, rupanya persewaan sepeda di Kota Tua laris manis. Banyak pengunjung Kota Tua baik remaja maupun orang dewasa yang tertarik menyewa sepeda onthel untuk jalan-jalan mengelilingi Kota Tua. Namun, banyak pula pengunjung yang menyewa sepeda sekedar untuk berfoto sebagai kenangan manis.
Di kawasan Kota Tua, Museum Fatahillah memang banyak orang yang menawarkan jasa persewaan sepeda. Salah seorang pemilik persewaan sepeda, Dasep (40 tahun), mengatakan persewaan sepeda memang sudah menjadi tradisi di Kota Tua. Sebab, banyak pengunjung Kota Tua yang suka berkeliling dengan menyewa sepeda terutama anak-anak muda.
Namun, pada saat lebaran seperti inilah sepeda yang disewakannya laris manis. Dari belasan sepeda yang disewakan, semuanya laku. Bahkan, banyak orang yang rela antri menyewa sepeda.
Pada hari Sabtu dan Ahad, persewaan sepedanya bisa menghasilkan uang sebanyak Rp 150 ribu. "Namun, pada lebaran kali ini persewaan sepeda saya bisa mencapai Rp 500 ribu per hari," katanya di Kota Tua, Kamis (1/9).
Namun, ujar Dasep, terkadang penghasilannya harus berkurang. Sebab, biaya untuk memperbaiki sepeda yang rusak juga cukup mahal. Kadang ada ban yang rusak atau jeruji ban yang rusak. Rantai juga perlu diperbaiki agar roda sepeda berjalan lancar.
Biaya sewa sepeda bervariasi tergantung jenisnya. Sepeda anak-anak tarif sewanya Rp 10 ribu per jam. Sepeda onthel untuk orang dewasa tarifnya Rp 20 ribu per jam. Sementara, sewa sepeda tandem yang memiliki dua jok tarifnya paling mahal Rp 30 ribu per jam. Sebab, sepeda tandem bisa dinikmati bersama-sama.
Dinda, salah seorang pengunjung Kota Tua, mengatakan dirinya tertarik menyewa sepeda onthel untuk berkeliling Kota Tua. Tapi, dia ingin naik sepeda onthel bersama saudaranya. "Kalau keliling naik sepeda sendiri, sementara yang lain jalan kaki, rasanya kurang nyaman. Makanya, saya rela nunggu giliran bersama saudara," katanya.