REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Ketika Lebaran tiba, makam pun ramai dikunjungi. Dan, sebagian besar dari mereka ingin agar makam yang dikunjungi itu menjadi bersih.
Untuk itulah jasa para pembersih makam pun dicari saat Idul Fitri. Di hari kemenangan ini, rezeki yang didapat mereka pun berlipat menjadi sebuah berkah tersendiri bagi mereka.
Berkah ini seperti yang didapat oleh Suryani (55 tahun). Dengan berbekal sapu lidi, banyak yang menggunakan jasanya pada hari pertama Idul Fitri ini. “Kemarin juga sudah ada yang datang, tapi nggak ramai kayak sekarang ini,” ujarnya pada Republika.
Sapu lidi di tangan kanan dan sebuah sabit kecil di tangan kirinya adalah senjatanya untuk mencari nafkah sehari-hari. “Kalau ada yang datang, ya dideketin. Namawarin mau dibersihin nggak makamnya,” tuturnya menejlaskan cara bekerjanya.
Ia kemudian akan membersihkan rumput-rumput liar di sekitar makam, membersihkan daun-daun kering yang berserakan, juga membuangnya ke tempat sampah. Untuk sekali penggunaan jasanya, ia tak pernah mematok harga, yang penting sukarela.
“Seikhlasnya saja,” tutur perempuan renta ini yang selalu menjawab dengan penuh senyuman.
Biasanya, ia mendapatkan upah sekitar Rp 10 ribu per makam. “Tapi, ada juga yang ngasih Rp 50 ribu,” ujarnya.
Di hari pertama Idul Fitri ini, ia telah membersihkan lebih dari 10 makam dalam satu hari. “Lumayan lah bisa buat lebaran uangnya,” tuturnya. “Nggak hujan, juga alhamdulillah. Jadi, saya tetap bisa kerja,” ujarnya.