Idul Fitri Bukan Puncak Kemenangan

Red: Didi Purwadi

Rabu 31 Aug 2011 11:03 WIB

Shalat Idul Fitri (ilustri) Foto: www.muslimdaily.net Shalat Idul Fitri (ilustri)

REPUBLIKA.CO.ID,KARAWANG - Hari Raya Idul Fitri bukanlah puncak kemenangan bagi umat Islam yang telah menjalani ibadah puasa selama sebulan. Demikian kata Ustadz Asep Khairul Faizin, Khatib Shalat Idul Fitri, di Lapangan Karangpawitan, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu.

"Hari Raya Idul Fitri merupakan awal kemenangan, bukan puncak kemenangan," kata dia saat menyampaikan khutbah Shalat Idul Fitri 1432 Hijriah di Lapangan Karangpawitan, Karawang.

Jika Hari Raya Idul Fitri dinilai sebagai puncak kemenangan, maka itu akan berbahaya bagi umat Islam secara keseluruhan. Lebih berbahayanya lagi, hal itu akan mengakibatkan menurunnya seluruh amalan ibadah selama Ramadhan.

Atas hal tersebut, ia mengajak seluruh jamaah shalat Idul Fitri dan umat Islam secara umum agar menganggap perayaan Hari Raya Idul Fitri sebagai awal kemenangan. Sehingga, seluruh amalan ibadah selama Ramadhan yang sudah terlewati terus berlanjut hingga bulan-bulan selanjutnya.

"Paling tidak, seluruh amalan ibadah saat Ramadhan lalu bisa tetap dipertahankan hingga bulan-bulan ke depan dengan kita menganggap Hari Raya Idul Fitri sebagai awal kemenangan," kata Asep.

Menurut dia, jika sesuatu sudah mencapai puncaknya, maka tinggal menunggu jatuh atau menurunnya. Dengan demikian, pejabat Kantor Kementerian Agama Karawang tersebut menegaskan bahwa perayaan Hari Raya Idul Fitri merupakan awal kemenangan, bukan puncak kemenangan bagi umat Islam yang sudah menjalani ibadah puasa selama Ramadhan.

Terpopuler