REPUBLIKA.CO.ID,CENGKARENG - Baru saja mau dimulai ceramah Idul Fitri, sebagian warga Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat sudah bubar meninggalkan masjid pada Rabu (31/8).
Salat ied yang diselenggarakan di Masjid Jamie Nurul Iman memang awalnya dipadati warga hingga digelar tikar tambahan di jalan-jalan sekitar masjid guna mengantisipasi keterbatasan tempat di masjid. Namun demikian, terlihat warga berangsur-angsur meninggalkan masjid setelah shalat ied.
Ruqayah (50) mengaku harus segera meninggalkan masjid karena sang cucu memintanya pulang. "Ini (sang cucu) minta pulang cepat-cepat," ungkapnya sembari mengambil langkah cepat.
Tak berbeda jauh dengan Ruqayah, Asih (26) mengaku tidak perlu mendengarkan ceramah. "Enggak ikut ceramah," ujarnya sambil bergegas berlalu. Hal sama juga dilakukan Arsa (20) yang mengaku sudah kebiasaan ia dan keluarga tidak mengikuti ceramah usai salat Ied. "Pengen segera kumpul dengan keluarga,"ungkapnya.
Kendati demikian, sebagian warga masih bertahan untuk mendengarkan ceramah dari Habib Ali Idrus. "Esensinya kan ada di ceramah, sayang kalau ditinggalkan" ungkap Ido (24), warga Rawa Buaya, yang bekerja di Depok.
Ceramah ustad Habib berisikan esensi bahwa setelah usai Ramadhan, sepatutnya kita meningkatkan amalan ibadah di bulan-bulan berikutnya. "Saat ini kita berada di hari penuh kegembiraan, kefitrahan, serta penuh dengan kemenangan. Sesungguhnya iblis setiap hari di bulan Ramadhan menderita sehingga iblis melakukan segala cara untuk menggoda manusia. Maka dari itu, kita harus mampu menjaga kesucian dengan cara beribadah" paparnya panjang.
"Bukan memakai barang serba baru tetapi bagaimana kita meningkatkan kualitas dan kuantitas kedekatan kepada Allah dengan amal ibadah kita. Salah satunya dengan menjalankan ibadah puasa syawal, meningkatkan sedekah, memperbanyak tadarus Alquran, serta birulwalidain (berbuat baik kepada orang tua). Keridhaan Allah terdapat pada ridha orangtua," ujarnya seraya menutup ceramah.