REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jamaah Tarekat Naqsabandiyah di Kota Padang, Sumatera Barat, menggelar takbiran, Kamis malam, pertanda masuknya 1 Syawal 1433 Hijrah pada Jumat.
Mursyid (pimpinan) Jamaah Tarekat Naqshabandiyah Surau Baitul Makmur, Syafri Malin Mudo di Padang, Kamis, mengatakan takbiran dilaksanakan karena menurut keyakinan mereka, Idul Fitri jatuh pada 17 Agustus 2012.
"Hari Kamis, semua pengikut Tarekat Naqsabandiyah terakhir berpuasa, dan malam ini kami menggelar takbiran yang dilaksanakan sejak usai shalat magrib," ujarnya.
Dengan adanya keputusan itu, lima ribuan lebih jamaah yang tersebar di Sumatera Barat antara lain di Kota Padang, Kabupaten Solok Selatan, Pesisir Selatan, dan Solok akan melakukan Shalat Idul Fitri pada Jumat.
"Jemaah di Padang akan menggelar shalat Id mulai pukul 08.00 WIB," katanya
Ia menjelaskan, penentuan awal puasa tahun ini mengacu kepada hisab munjid berupa penanggalan. Hisab tersebut juga digunakan untuk menentukan awal Ramadhan serta Hari Raya Idul Adha.
Metode hisab munjid yang digunakan jemaah Tarekat Naqsabandiyah untuk menentukan awal bulan Ramadhan berasal dari Mekkah dan dibuat ulama besar di zaman Rasulullah dan telah dilakukan secara turun-temurun.
Penentuan awal Ramadhan dilakukan dengan cara menghitung 360 hari dari awal Ramadan tahun lalu di mana dalam setiap bulannya hanya terdapat 29 dan 30 hari.
Pada tahun ini, Jamaah Naqsabandiyah mulai melakukan ibadah puasa Ramadhan mulai 18 Juli 2012 atau tiga hari lebih cepat dibanding ketetapan pemerintah yang memutuskan awal puasa jatuh pada 21 Juli.
"Kami tidak pernah mempersoalkan perbedaan ini karena setiap manusia memiliki keyakinan masing-masing," katanya
Di Kota Padang, terdapat puluhan masjid dan mushalla yang menjadi pusat peribadatan Jamaah Tarekat Naqshabandiyah. Masjid dan mushalla tersebut tersebar di Kecamatan Pauh dan Kecamatan Lubuk Kilangan. Di Pasar Baru terdapat dua mushalla dan di Kecamatan Lubuk Kilangan terdapat 29 mushalla.