Iktikaf di Istiqlal, Tahajud Plus Sahur Gratis

Rep: mg02/ Red: Hafidz Muftisany

Kamis 09 Aug 2012 22:11 WIB

Masjid Istiqlal Foto: Republika/Agung Masjid Istiqlal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulan suci Ramadhan tinggal menyisakan 10 hari lagi. Dalam 10 hari tersisa sepantasnya kita menaikan intensitas ibadah. Sesuai dengan firman Allah SWT dan hadis, pada 10 malam terakhir terdapat satu malam yang bernilai lebih dari seribu bulan.

Masjid Istiqlal meresponnya dengan mengadakan qiyamul lail berjamaah di 10 malam terkhir bulan ramadhan. Pada malam ganjil (21, 23, 25, 27, dan 29) diadakan tausiyah bersama Imam beaar Masjid Istiqlal, Prof. KH Ali Mustofa Ya'qub. Qiyamul lail dimulai sejak pukul 01.00 sampai dengan 03.00.

"Pada malam ganjil yang ikut I'tikaf bisa sampai 5000 orang yang mengikuti. Malam genap sekitar 2500 orang," Kata Wakil Ketua Bidang Takmir Masjid Istiqlal, Muhammad Wahyono. Kamis (9/8).

Masjid Istiqlal sudah mempersiapkan petugas Imam. Berbeda dengan masjid-masjid yang lain,  Imam yang akan memimpin qiyamul lail di Masjid Istiqlal  merupakan hafiz al-quran. Dalam 10 hari terakhir ini ditargetkan bisa hatam al-quran saat qiyamul lail.

"Nanti ada dua imam yang akan memimpin qiyamul lail 11 rakaat. Setiap shalat selesai 1 juz. Jadi masing- masing imam setengah juz," tambah Wahyono. Kajian di sepuluh malam terakhir ditiadakan. Bagi siapapun yang hendak I'tikaf, Masjid Istiqlal terbuka selama 24 jam.

Yang spesial saat I'tikaf tentu pada saat sahur. Bagi mereka yang shalat qiyamul lail, pengelola Masjid istiqlal menyediakan santap sahur khusus dan terbatas. Disediakan gratis, tidak ada kupon atau voucher. Karena dana yang digunakan untuk menyediakan santap sahur berasal dari jamaah dan kembali pada jamaah.