Omset Restoran Menurun Selama Ramadhan

Red: Karta Raharja Ucu

Selasa 24 Jul 2012 21:36 WIB

Restoran (ilustrasi) Foto: wikipedia Restoran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah restoran di Jakarta Pusat mengalami penurunan omzet sebesar 30 hingga 60 persen sejak hari pertama Ramadhan atau Sabtu (21/7). Alasannya lantaran jumlah pengunjung yang menurun saat siang hari.

"Jika dipersentasekan turun 60 persen, lumayan drastis, dari yang biasanya pemasukan sekitar Rp 20 jutaan per hari pada hari normal," kata Herland, Asisten Manajer salah satu restoran terkemuka di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/7).

Ia mengatakan, pihaknya telah menyediakan paket-paket makanan khusus Ramadhan seperti takjil gratis. "Kita sesuaikan dengan suasana Ramadhan, tapi untuk harga dan jenis makanannya masih sama seperti hari biasa," kata Herlan.

Secara terpisah, Wakil Manajer sebuah restoran yang menyajikan makanan Sunda di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, Ajat Sudrajat mengatakan, sejak hari pertama Ramadhan terjadi penurunan omset sekitar 30 persen dari enam juta rupiah menjadi empat juta rupiah per hari.

Ia mengatakan, pada hari biasa perusahaannya menargetkan pemasukan sepuluh juta rupiah per hari. Namun, Ajat mengatakan tidak akan menaikan harga saat Ramadhan atau saat jelang Lebaran walaupun diprediksi saat itu tingkat konsumsi masyarakat akan naik.

Keluhan senada datang dari Andre, manajemen salah satu cafe yang terletak di sekitar Taman Ismail Marzuki. Ia mengatakan, selama Ramadhan jumlah pengunjung turun 50 persen dari sekitar 200 orang menjadi 100 orang per harinya.

Meski terjadi penurunan pengunjung pada siang hari, namun pada malam hari pengunjung tetaptinggi sehingga tidak terjadi penurunan omzet. Selain itu, restoran sudah menaikan tarif makanan rata-rata sebesar 10 persen setiap 'item'," katanya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Carla Parengkuan mengatakan penurunan omzet restoran memang kerap terjadi saat awal Ramadhan. Dikatakannya, hal itu disebabkan turunnya frekuensi aktivitas masyarakat saat siang hari.

"Pertemuan atau rapat siang hari biasanya dilakukan di restoran, selama Ramadhan jadi jarang," katanya.

Carla mengatakan untuk menyiasati penurunan omzet, restoran harus mengoptimalkan promosi paket-paket khusus Ramadhan guna menarik minat pengunjung dan memperbaiki pemasukan.

Terpopuler