Awal Ramadhan Hampir Dipastikan Berbarengan

Red: Djibril Muhammad

Ahad 31 Jul 2011 10:53 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Kementerian Agama, dan Ormas-ormas Islam, hampir dipastikan akan mencapai hasil yang sama dalam menentukan jatuhnya awal Ramadhan 1432 Hijriyah, yakni pada 1 Agustus.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kota Bogor, Ade Sarmili, Ahad (31/7) di Bogor, mengatakan awal Ramadhan 1432 Hijriah atau hari pertama puasa 2011, kemungkinan besar bareng.

"Awal Ramadhan tahun ini, kemungkinan besar akan bareng. Pemerintah, NU, Muhammadiyah maupun ormas-ormas Islam lainnya, sepertinya akan mencapai kesepakatan, puasa jatuh pada 1 Agustus," ujar Ade Sarmili.

Prediksi DMI Kota Bogor mengenai awal Ramadhan yang akan jatuh pada hari yang sama, didasari hasil "rukyat hilal" Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, pada Sabtu kemarin. "Pada Sabtu PBNU telah melakukan pengamatan hilal pada puluhan titik. Kemungkinan besar NU akan menjatuhkan awal Ramadhan mulai 1 Agustus," papar Ade Sarmili.

Bila NU dan Pemerintah menyepakati awal Ramadhan mulai 1 Agustus, berarti akan sama dengan keputusan yang telah ditempuh PP Muhammadiyah sebelumnya, yang memastikan awal puasa mulai Senin besok.

Rencananya, pada Minggu malam, Kementerian Agama, NU, Muhammadiyah, dan ormas-ormas Islam lainnya, akan melakukan sidang itsbat di Jakarta untuk menentukan awal Ramadhan. "Hitung-hitungan kami di DMI Kota Bogor, awal Ramadhan tahun ini kemungkinan besar akan jatuh secara berbarengan," tutur Ade Sarmili.

Ade Sarmili melanjutkan, pihaknya berharap prediksi tersebut tidak meleset. "Kami berharap memulai dan menutup Ramadhan secara bderbarengan. Kalaupun beda, kami menilai hal tersebut wajar, dan harus dihormati," demikian Ade Sarmili.