Pendatang di Kampung Rambutan Diperkirakan Naik 10 Persen

Red: Djibril Muhammad

Rabu 22 Aug 2012 15:35 WIB

Terminal Kampung Rambutan, Jakarta. Foto: swatt-online.com Terminal Kampung Rambutan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pendatang baru yang tiba bersama pemudik Idul Fitri 2012 di Terminal Bus Kampung Rambutan, Jakarta Timur diperkirakan naik hingga 10 persen dibandingkan dengan 2011.

"Dari tahun ke tahun memang terjadi kenaikan pendatang baru dari daerah-daerah. Mereka berlomba-lomba ke Jakarta umumnya untuk mencari pekerjaan," kata Kepala Regu Antarkota Antarprovinsi (AKAP) Terminal Bus Kampung Rambutan Budi Prayitno saat ditemui di Jakarta, Rabu (22/8).

Budi Prayitno menjelaskan rata-rata tahunan kenaikan jumlah pendatang yang tiba di Terminal Bus Kampung Rambutan pascalebaran sebesar lima persen. "Tapi, untuk tahun ini kami memperkirakan sekitar 10 persen karena melonjaknya pemudik yang semula kami kira menurun," katanya.

Berdasarkan grafik perbandingan penumpang dan bus Terminal Kampung Rambutan pada 2011 dan 2012, jumlah penumpang dan bus pada periode yang sama hanya mencapai 11.513 dan 519 bus. Data terakhir hingga pukul 08.00 WIB Rabu (22/8) jumlah penumpang yang tiba di Terminal Bus Kampung Rambutan sebanyak 14.437 penumpang dengan 603 bus.

Budi mengatakan umumnya jumlah pemudik yang datang mencapai dua kali lipat atau lebih dari jumlah pemudik yang berangkat. "Misalnya, dari sini berangkat dua orang pemudik, pulangnya membawa dua jadi ada empat orang yang datang," katanya.

Usia Produktif

Budi menilai kebanyakan pendatang tambahan tersebut berusia produktif yang siap bekerja. "Setiap tahun lulusan di daerah itu jumlahnya banyak. Mereka tergiur dengan cerita-cerita saudara dan temannya kalau kerja di Jakarta itu enak," katanya.

Dia menyebutkan sebanyak 80 persen pendatang tambahan datang dari Jawa Barat, seperti dari Garut, Singaparna, Banjar, Tasikmalaya dan Sumedang. Selain itu, dia mengatakan sebanyak 70 persen moda transportasi merupakan jenis bus ekonomi.

Dia mengatakan angkutan malam hari (amari) juga sudah beroperasi untuk menanggulangi penumpukan penumpang yang sebagian besar tiba pada malam hingga dini hari. "Bus-bus reguler juga biasanya hanya sampai pukul 10 malam, sekarang sampai pagi," katanya.

Terpopuler