REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG - Sejumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi baru tiba di Kota Semarang, Minggu dini hari setelah hampir dua malam, tepatnya sekitar 41 jam, berada dalam perjalanan Jakarta-Semarang dengan jarak tempuh kurang lebih 423 kilometer.
"Alhamdulillah anak saya baru tiba di Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, pukul 03.00 WIB setelah berada dalam perjalanan Jakarta-Semarang selama 41 jam," kata ayah salah seorang pemudik Ana, Sunardi, yang juga operator Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pudakpayung, Kota Semarang, Minggu siang.
Dalam situasi normal, waktu tempuh dengan rute sama sekitar 10-11 jam. Karena terjebak macet di jalur Subang, Cirebon, Jawa Barat, Ana beserta pemudik lainnya berada dalam perjalanan hingga puluhan jam.
Tak pelak, kata Sunardi, pemudik yang meneruskan perjalanan, baik ke Yogyakarta maupun Surakarta, memadati jalur utama mudik Semarang-Solo/Yogyakarta pada hari pertama (H1) Lebaran pagi hari.
Begitu pemudik berkendaraan roda empat dan sepeda motor dari arah Kota Semarang membanjiri jalur tersebut, petugas Kepolisian Resor Semarang pagi itu langsung mengubah lajur, yakni semula pada H-1 Lebaran di sejumlah titik satu lajur (Semarang-Solo/Yogyakarta) menjadi tiga lajur pada H1.
Mulai Benteng Willem II terletak di kota Ungaran-yang populer dengan nama Benteng Ungaran atau Diponegoro--ratusan kendaraan roda empat dan roda dua yang menuju Solo atau Yogyakarta dengan memanfaatkan tiga lajur tersebut.
Begitu pula di Pasar Babadan, Pasar Karangjati, hingga Kilometer 7 Ungaran, sejumlah petugas terlihat sibuk mengurai kepadatan arus pemudik dengan meminta mereka melalui lajur tambahan.
Sementara itu, pemudik lain yang mengalami nasib seperti Ana, yakni Bobby, warga Tangerang, Provinsi Banten. Dia bersama keluarga, baru tiba di Kabupaten Temanggung sekitar pukul 18.00 WIB.
"Kami berangkat dari Tangerang pada hari Jumat (17/8) pukul 20.00 WIB. Kalau kami lewat jalur Subang, bisa-bisa tiba di sini keesokan harinya. Kami lewat jalur alternatif," kata Bobby di sekitar Alun-Alun Kota Temanggung, Sabtu (18/) malam.
Mulai dari Magelang hingga Kota Semarang, sebagian besar pemudik berkendaraan pribadi memilih menghindari titik rawan macet, seperti jalan raya depan Pasar Ambarawa. Mereka memilih melintasi jalan arteri setelah Terminal Bus Bawen.