REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Jumlah kendaraan mudik Lebaran 2012 mengalami peningkatan sekitar 15 persen dibandingkan arus mudik 2011, kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes (Pol) Martinus Sitompul.
"Melihat data terakhir, terpantau ada kenaikan jumlah kendaraan pemudik mencapai 15 persen. Sebelumnya kita prediksi kenaikan hanya 10 persen," katanya ketika dihubungi, Sabtu.
Martinus yang melakukan pemantauan di Posko Utama Operasi Ketupat Lodaya Polda Jabar di Cikopo Purwakarta menyebutkan, jumlah kendaraan yang melintas lebih banyak sehingga mengakibatkan tersendatnya arus lalu lintas di sejumlah ruas jalan utama.
"Bisa dikatakan dampaknya cukup besar karena menimbulkan kemacetan yang cukup signifikan di sejumlah lokasi, baik pantura maupun Nagreg, namun secara umum Polda Jabar sudah megerahkan kekuatan personel di jalur mudik," kata Martinus.
Juru bicara Polda Jabar itu lebih lanjut mengatakan pihaknya sudah mengerahkan berbagai skenario dan rekayasa pengarutan arus lalu lintas, termasuk memberlakukan sistem satu arus (one way) di sejumlah lokasi.
Namun demikian, upaya itu juga terkendala karena arus lalu lintas dari arah timur juga cukup padat sehingga antrean kendaraan tidak bisa dihindarkan. "Pengalihan arus lalu lintas ke jalur alternatif sudah dilakukan, namun volume kendaraan sangat banyak sehingga tidak memberikan dampak signifikan untuk mengurai kemacetan di jalur utama," katanya.
Di sisi lain, skenario penanganan arus mudik sudah dilakukan sesuai rencana, meski skenario itu tidak sepenuhnya berjalan optimal karena tergantung karakter jalan raya di lokasi itu.
Penyebab kepadatan, kata Martinus, karena jumlah kendaraan yang melintas cukup signifikan. Kondisi kemacetan diperparah ketidakdisiplinan pemudik berkendaraan sepeda motor saat mengemudi. Meski sudah disiapkan dan diimbau tetap menggunakan lajur kiri, dalam beberapa kasus bergerak zig-zag sehingga membuat kemacetan lebih terkunci karena kendaraan roda empat sulit bermanuver.
Sementara itu hingga pukul 11.45 WIB, jalur mudik pantura (Cileunyi-Cirebon) dan Bandung-Nagreg-Tasikmalaya masih mengalami kemacetan hebat akibat padatnya kendaraan.